Mendagri Ingatkan Pemda Segera Lakukan Intervensi Demi Kendalikan Kebijakan Inflasi

Jakarta, GPriority.co.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya Pemda turut campur tangan dalam kebijakan untuk mengatasi inflasi yang dipicu oleh lonjakan harga beberapa barang, seperti beras, daging ayam ras, dan bawang putih.

Sejumlah pembicara dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Kementerian Perdagangan (Kemendag), mengungkapkan peningkatan harga ketiga komoditas tersebut.

“Khusus untuk masalah pangan hampir semua pembicara menyampaikan sama, satu beras yang masih mengalami kenaikan atau di atas harga acuan pemerintah, yang kedua adalah daging ayam ras hampir semuanya menyampaikan demikian, kemudian bawang putih,” ungkapnya di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (22/1).

Mendagri menyatakan bahwa Pemda, bekerjasama dengan pihak terkait, harus mengambil tindakan untuk menjaga agar harga ketiga komoditas tersebut tetap terkendali.

Selain itu, Mendagri menekankan perlunya badan-badan terkait mengambil inisiatif dan berkoordinasi lebih lanjut terkait ketersediaan ketiga komoditas tersebut.

“Saya persilakan siapa saja yang mau ambil inisiatif, apa KSP, atau Kemendag, atau Bapanas, terutama untuk mengendalikan harga bawang putih dan harga daging ayam ras, karena bawang putih sekali lagi tergantung impor, setelah impornya masuk realisasikan digelontorkan dengan harga yang wajar maka itu pasti akan turun,” ungkapnya.

Kendati demikian, Mendagri menekankan perlunya meningkatkan intervensi dari pemerintah pusat dan Pemda melalui berbagai bentuk bantuan sosial, Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan upaya pasar murah.

Langkah ini bertujuan untuk mengurangi tingkat inflasi dan memberikan dukungan terutama kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan daya beli.

“Nah ini saya kira kembali lagi ini perlu duduk bersama antara Badan Pangan kita harapkan bisa menjadi wasitnya, Kementan untuk produksi dalam negeri, Kemendag untuk menutup kekurangan dengan cara importasi, dan kemudian juga dari Bulog untuk masalah beras ini, masalah stok nasional,” ucapnya.

Foto: Puspen Kemendagri