Penulis : Ponco | Editor : Lina F | Foto : ESDM
Jakarta, GPriority.co.id – Dalam sambutannya di event Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Minyak dan Gas Bumi Tahun 2023, di Jakarta. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, di tengah upaya pelaksanaan transisi energi. Faktor keselamatan pada kegiatan usaha migas harus tetap menjadi perhatian, khususnya pada aspek keefektifan dan efisiensi.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Migas terkait Badan Usaha atau Badan Usaha Tetap yang mengatur jaminan keselamatan dan kesehatan kerja, serta pengelolaan lingkungan hidup.
“Penjaminan dimulai dari komitmen para Pimpinan Perusahaan yang menempatkan Keselamatan sebagai keharusan dalam setiap lingkup pekerjaan. Sistem manajemen keselamatan tidak hanya dipahami oleh Top Management, tetapi juga oleh para pelaksana teknis di lapangan,” ujar Arifin dalam keterangan resminya di Jakarta, pada (3/10).
Selanjutnya, Arifin menjelaskan, faktor keselamatan merupakan satu hal yang tidak bisa ditawar. Karenanya diperlukan sinergi kuat antara Pemerintah dan Pelaku Usaha dalam menjaga keselamatan di semua operasi migas.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Migas Tutuka Ariadji menyampaikan, tantangan yang dihadapi industri migas saat ini adalah fasilitas yang menua (aging facilities).
“Banyak pipa pipa yang sudah tua, 30-40 tahun, dan ini tidak bisa lagi digunakan kecuali diganti. Artinya, upaya keselamatan mencakup hal yang tidak mudah,” ujar Tutuka.
Beliau menambahkan, keselamatan migas adalah wajah dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Alasannya, keselamatan migas merupakan hasil dari seluruh upaya, kompetensi personel hingga manajemen yang baik.
“Keselamatan migas merupakan resultante dari semua upaya, baik kompetensi personel yang mumpuni, manajemen yang baik, termasuk juga pengadaan. Bagaimana mungkin keselamatan migas bisa diciptakan apabila proses pengadaannya tidak lancar,” pungkasnya.