Palestina Dikepung Tentara Israel, Pemimpin Hizbullah Minta Umat Islam Baca Surat Ini

Jakarta, GPriority.co.id – Rasa tenang setelah muncul berita bahwa Palestina dapat beribadah dengan khusyuk selama bulan Ramadhan, nampaknya akan berganti kembali menjadi kesedihan. Baru-baru ini, banyak orang di Instagram, membuat story yang mengambarkan kondisi terkini warga Palestina yang dikepung oleh tentara Israel.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun… Palestina dikepung tentara Israel. Mereka melancarkan serangan darat ke Gaza,” tulis story Instagram tersebut, yang sudah jutaan kali di repost oleh para pengguna Instagram di seluruh dunia.

Dalam story Instagram tersebut, disebutkan juga bahwa Sayyed Hassan Nasrullah, pemimpin Hizbullah, menyerukan agar seluruh umat Islam dapat membaca Surat Al-Baqarah ayat 26 dan 27, serta Surat Yunus ayat 85,86, dan 88.

“Seluruh umat Islam (di Palestina) menunggu untuk dibunuh. Situasinya sangat menakutkan. Inilah jihad kami. Mintalah bantuan kepada teman-teman anda. Sebarkan (story ig) ini sebanyak-banyaknya. Israel berencana menyerang dalam waktu 24 jam. Baca ayat ini untuk Palestina,” tulis postingan tersebut.

Entah siapa yang pertama kali melaporkan kondisi warga Palestina terkini dalam story Instagram tersebut. Namun, dalam story ini, umat Islam juga diminta membaca kalimat-kalimat berikut ini.

“Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh zalimin. Mohon disebarkan kepada seluruh umat Islam, dengan membaca ‘Astagfirullah’ 3 kali dan ‘Hasbunallah wanikmal wakil’ sebanyak 7 kali. Silahkan taruh di story Instagram anda. Postingan anda akan dilihat jutaan orang dalam beberapa menit dan ini membantu mereka disana. Kirimkan ke seluruh muslim dan keluarga anda,” tutup postingan tersebut.

Sebelumnya, beberapa negara juga telah mengirimkan bantuan via udara untuk para warga di Palestina. Bantuan ini dikirimkan via udara, karena begitu sulitnya jika disalurkan melalui darat.

Kesengsaraan warga Palestina mengundang kesedihan di benak umat Islam di seluruh dunia. Pada bulan suci Ramadhan ini, mereka harusnya dapat beribadah dengan penuh ketenangan. Mirisnya, mereka tetap bergelut dengan rasa khawatir serta menyelamatkan diri dari serangan-serangan Israel berikutnya.

Foto : Al-Jazeera