Jakarta, Gpriority.co.id – Diantara Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Tengah (Jabar) tingkat pertumbuhan ekonomi 2022 berdasarkan data Bappenas RI masih lebih baik Jabar. Jabar menempati posisi ke dua belas pertumbuhan ekonomi dengan persentase 5,68 persen, satu tingkat diatas Jateng yang di posisi tiga belas dengan persentase 5,66 persen pertumbuhan ekonomi. Adapun DKI Jakarta berada di posisi empat belas dengan persentase 5,59 persen pertumbuhan ekonomi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) perekonomian Jabar pada triwulan II 2022 mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5,68% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan I 2022 yang tumbuh sebesar 5,61% (yoy). Adapun anggaran belanja Jawa Barat pada tahun 2022 secara keseluruhan mencapai Rp169,6 triliun, turun 0,9% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp169,81 triliun. Di sisi lain, Inflasi Jawa Barat pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 4,41% (yoy) dan merupakan yang tertinggi dalam 3 tahun terakhir, serta berada di atas rentang target nasional (3±1%). Meski begitu, kondisi ketenagakerjaan di Jawa Barat pada terus menunjukkan perbaikan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang tetap positif di level cukup tinggi pada triwulan II 2022. Atas dasar itu perekonomian Jawa Barat 2022 diperkirakan tumbuh pada rentang 4,7%-5,5% (yoy).
Perekonomian Jateng berdasarkan data BPS pada triwulan II 2022 tumbuh 5,66% (yoy), meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 5,12% (yoy) dan lebih baik dibandingkan perekonomian nasional (5,44%; yoy). Sementara inflasi Provinsi Jawa Tengah triwulan II 2022 tercatat sebesar 4,97% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Capaian tersebut juga sejalan dengan peningkatan realisasi di tingkat nasional yang tercatat sebesar 4,35% (yoy). Pada sisi lain stabilitas sistem keuangan Jawa Tengah pada triwulan II 2022 membaik dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin antara lain dari peningkatan kredit dan aset (baik secara growth maupun nominal), Loanto Deposit Ratio (LDR) yang masih berada dalam threshold ideal (80-90%), serta penurunan rasio Non PerformingLoan (NPL). Ke depan, pemulihan ekonomi Jawa Tengah diprakirakan terus berlanjut didukung oleh COVID-19 yang terkendali dan peningkatan mobilitas masyarakat.
Sementara perekonomian DKI Jakarta kembali meningkat pada triwulan II 2022. Ekonomi Provinsi DKI Jakarta tercatat tumbuh sebesar 5,59% (yoy) pada triwulan laporan, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,62% (yoy). Seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi, Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) triwulan I 2022 mulai mengalami peningkatan, namun masih terjaga dalam target inflasi 3 ± 1% (yoy). Inflasi IHK pada triwulan II 2022 masih terkendali meskipun mengalami peningkatan. Inflasi IHK Provinsi DKI Jakarta pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 2,88% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi pada triwulan sebelumnya (2,00%, yoy). Walau demikian perekonomian DKI Jakarta pada 2022 diproyeksikan masih akan terus melanjutkan pemulihan dengan pertumbuhan yang berada pada kisaran 5,3-6,1% (yoy). Prakiraan tersebut didorong oleh beberapa faktor yaitu meredanya jumlah kasus COVID-19 sehingga berdampak pada pelonggaran level PPKM dan restriksi protokol kesehatan, akselerasi program vaksinasi ketiga (booster) di DKI Jakarta, serta pelaksanaan berbagai kegiatan MICE dan event baik dalam skala nasional maupun internasional di 2022. (PS/dbs)