Tingkatkan Produksi Daging Ayam, Mentan SYL Terapkan Role Model Penerapan Sistem Hulu – Hilir Ayam Broiler di Gowa

Penulis : Haris | Editor : Lina F | Foto : Humas Kementan

Gowa, GPriority.co.id-Usai meninjau kandang ayam broiler modern dengan sistem closed house di Kabupaten Gowa, Rabu (29/3) Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, Sistem perkandangan dengan inovasi teknologi budidaya peternakan ini diharapkan mampu meningkatkan produksi ayam dalam pemenuhan kebutuhan daging ayam dengan harga terjangkau.

“Saya ingin ini dikembangkan dengan baik. Semua saling bersinergi dari sisi produksi hingga pasca. Kabupaten Gowa harus bisa jadi role model sistem hulu hingga hilir ayam, integrasikan semua sampai kepasarnya, saya mau lihat itu ada disini dan nanti direplikasi didaerah lain,”kata Mentan SYL.
Ia menambahkan bahwa saat ini ditengah ancaman krisis pangan melanda dunia, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar yang bisa digarap dengan baik dalam pengembangan sektor perunggasan nasional seperti dalam penyediaan daging ayam dan telur.

“Siapa sekarang yang tidak butuh daging ayam dan telur. Salah satu sumber protein yang mudah terjangkau oleh masyarakat adalah ayam dan telur. Beberapa negara berhenti ekspor ayam mereka, jadi ini kesempatan kita untuk memenuhi kebutuhan negara lain juga,” tambah SYL.

Selain itu, Mentan SYL juga mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong inovasi teknologi budidaya peternakan sekaligus peran perusahaan terintegrasi yang dapat menjamin pemenuhan anak ayam (DOC), pakan dan jaminan pembelian ayam.

“Kami mengapresiasi kepada Mappaselling farm atas keberhasilannya menginisiasi investasi kandang closed house ini dan saya berharap kepada PT. Malindo untuk turun bersama. Kalau ini sukses, kita bawa ini ke Papua dan daerah lain,” tuturnya.

Dalam sambutan Bupati Gowa yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Gowa mendukung pengembangan ayam dengan sistem kadang close house. Upaya ini diharapkan sekaligus mampu menurunkan tingkat stunting yang masih didapati pada masyarakat Gowa.

“Selain stunting, tentu pengembangan ayam ini mampu menyerap tenaga kerja. Jadi saya berharap para tenaga kerjanya juga dari masyarakat kita jadi bisa meningkatkan perekonomian juga,” kata Kamsina.

Bersamaan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah mengatakan salah satu target Kementan adalah peningkatan produktivitas dan efisiensi penggunaan sarana produksi peternakan.

Pola budidaya ayam broiler secara umum di Indonesia dilakukan pada kandang terbuka (open side house) memiliki hambatan pada pencapaian produktivitas akibat pengaruh iklim. Pada kandang tertutup (closed house) yang merupakan introduksi pola modern, lebih mudah mencapai performa broiler.

“Jadi sistem kandang close house ini menjawab tantangan kendala iklim dan kapadatan populasi kandang sehingga jumlah ayam per satuan luas lebih banyak,”kata Nasrullah.

Potensi produksi daging ayam ras nasional tahun 2022 tercatat sebanyak 3,67 juta ton, kebutuhannya 3,19 juta ton dan surplus sebanyak 473,43 ribu ton. Sementara prognosa produksi daging ayam ras tahun 2023 sebanyak 3,9 juta ton, kebutuhan 3,5 juta ton dan potensi surplus sebanyak 489,8 ton.

“Oleh sebab itu kita yakin mampu dalam hal penyediaan pangan terutama asal unggas berasal dari hasil budidaya dengan menerapkan teknologi melalui kandang closed house ini,”tutur Nasrullah menutup sambutannya.