Selamat ulang tahun para Primata di Indonesia! Ya, tanggal 30 Januari diperingati sebagai hari jadi Primata. Hewan mamalia yang satu ini termasuk ke dalam anggota ordo primates. Mereka muncul tepat 85–55 juta tahun yang lalu. Ditemukan pada sebuah mamalia bertubuh kecil yang beradaptasi di pepohonan hutan tropis. Indonesia menjadikan primata sebagai hewan yang dilindungi. Itulah fakta menarik tentang mereka, kalau gitu, kenalan yuk sama jenis-jenis Primata
!
1. Orangutan
Orangutan termasuk ke dalam jenis kera besar yang miliki lengan panjang dan berbulu cokelat, ada pula yang kemerahan. Seperti namanya, orangutan tinggal di hutan tropis. Seperti di hutan yang ada di Pulau Kalimantan dan Sumatera.
2. Surili
Primata yang satu ini berasal dari Jawa Barat. Surili miliki ukuran tubuh yang sedang dan besar. Bulunya berwarna abu-abu di seluruh bagian tubuh, ada warna putih di bagian dada. Tubuhnya ditutupi rambut yang cukup panjang dan tebal. Di kepala Surili ada jambul berujung runcing, alis meremang kaku mengarah ke depan.
3. Lutung Banggat
Lutung banggat termasuk ke dalam spesies primata dalam keluarga Cercopithecidae. Ia adalah endemik di pulau Borneo, yang meliputi Brunei, Kalimantan, dan Malaysia Timur. Habibat alaminya adalah hutan kering tropis atau subtropis. Namun sayanganya, Lutung Banggat hampir terancam kehilangan habitat mereka. Primata yang satu ini miliki rambut kelabu gelap, perut dan anggota badan bagian dalam berwarna putih. Kaki dan tanggannya hitam. Ada sebuah rambut di dahi, arahnya ke belakang, membentuk semacam kuncung. Pipinya ditumbuhi rambut berwarna putih.
4. Owa Jawa
Owa Jawa merupakan primata sejenis kera yang paling langka di dunia. Miliki bahasa latin Hylobates moloch. Ciri tubuh yang dimiliki Owa Jawa yaitu tidak adanya ekor, dan lengannya panjang dibanding anggota tubuh yang lain. Lengan yang panjang memudahkan Owa Jawa berayun dari pohon ke pohon. Habitat mereka tersebar di Taman Nasional Ujung Kulon, daerah Gunung Halimun dan Gunung Salak, serta Taman Nasional Gede Pangrango.
5. Kukang
Jenis primata yang satu ini bergerak lambat. Warna rambutnya beragam; kelabu keputihan, coklat, hingga kehitam-hitaman. Punggungny terdapat garis cokelat melintang dari belakang hingga dahi, lalu bercabang ke dasar telinga dan mata. Kukang berasal dari Indonesia, Malaysia bagian Barat, Thailand bagian Selatan dan juga Singapura.
6. Lutung Dahi Putih
Lutung Dahi Putih miliki bahasa latin Presbytis frontata. Ia termasuk ke dalam jenis monyet pemakan daun endemik Kalimantan. Ciri khasnya miliki warna hitam di seluruh tubuh dan warna putih di bagian dahi. Lutung Dahi Putih agak susah ditemui karena sifatnya yang pemalu. Habitatnya berada di hutan Kalimantan.
7. Lutung Jawa
Habitat Lutung Jawa meliputi hutan primer, hutan sekunder, hutan pantai, hutan mangrove, hutan hujan tropis hingga hutan dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 3.500 mdpl. Lutung Jawa sendiri miliki bahasa latin trachypitecus auratus. Termasuk ke dalam salah satu primata endemik Pulau Jawa yang berstatus rentan dan termasuk salah satu satwa yang terdaftar dalam Appendiks II dokumen CITES, yakni satwa yang dibatasi perdagangannya. Lutung Jawa termasuk jenis hewan diurnal alias binatang yang aktif pada siang hari, terutama untuk mencari makan.
8. Tarsius
Tarsius adalah primata terkecil yang berasal dari Sulawesi. Hewan yang satu ini mampu meloncat sangat tinggi dan kesetiaannya terhadap pasangan. Badannya berukuran tak lebih dari genggaman tangan orang dewasa. Panjang tubuhnya kurang dari 160 milimeter, sedangkan panjang ekornya antara 135 hingga 275 milimeter atau hampir dua kali lipat badan. Kaki belakangnya panjang, dua kali lipat ukuran badannya. Inilah yang membuat tarsius bisa lompat hingga jarak tiga meter.
9. Monyet Ekor Panjang
Monyet Ekor Panjang miliki berbagai panggilan di Indonesia. Nama seperti Bojog (Bali), Kethek atau Munyuk (Jawa), Monyet, Kunyuk atau Onces (Sunda). Ia termasuk hewan yang hidup secara berkelompok. Satwa yang satu ini belum termasuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi, namun sayang, jenis monyet ekor panjang masih sering ditemukan menjadi tontonan masyarakat (topeng monyet).
(Ega.Foto.KementrianLHK)