Yuk Olah Sampah Dapur Jadi Pupuk Organik Cair


Bagi yang punya kebun atau yang berencana menanam tumbuhan di rumahnya, jangan bingun untuk mencari pupuk.

Kita bisa membuatnya sendiri dengan mengolah sampah dapur bekas bahan makanan. Selain berguna untuk tanaman, dan menghemat anggaran untuk membeli pupuk, juga bisa menjadi alternatif pengelolaan sampah di rumah.

Sampah dapur yang bisa digunakan pun beragam mulai dari sisa sayuran, buah-buahan, nasi basi, tulang ikan, daging busuk, cangkang telur, parutan kelapa, dan bahan organik lainnya.

Saat mengumpulkan sampah dapur, pastikan sampah dipisahkan dan dibuatkan tempat khusus agar tidak tercampur dengan sampah lainnya.

Untuk membuatnya, pertama-tama kita siapkan bahannya terlebih dahulu, diantaranya:

1. 500 gr sampah dapur
2. 500 ml air bersih, air cucian beras atau air kelapa, tidak direkomendasikan menggunakan air PAM.
3. 3 tutup botol molase (tetes tebu) atau 30-50 gram gula merah/gula aren
4. 1 tutup botol EM4 atau dekomposer yang tersedia di pasaran.


Alat:

1. Wadah plastik kedap udara kapasitas 1 liter, sesuai kebutuhan
2. Pisau
3. Talenan
4. Kain kasa/saringan
5. Timbangan

Cara Membuat pupuk:

1. Bersihkan semua bahan organik atau sampah dapur yang akan diolah
2. Potong dan cacah semua bahan organik menjadi ukuran kecil, masukan ke dalam wadah
3. Di wadah lain, larutkan air, molase atau gula merah, dan larutan EM4, lalu aduk hingga merata
4. Setelah itu campurkan larutan tersebut ke dalam wadah berisi bahan-bahan organik, lalu aduk sampai rata
5. Sisakan minimal 1/3 ruang udara pada wadah penyimpanan.
6. Tutup rapat dan simpan wadah di tempat kering dan sejuk dengan suhu dalam rumah selama 14 hari.
7. Buka wadah setiap hari untuk mengeluarkan gas sisa fermentasi, lalu aduk dan tutup kembali sampai rapat
8. Setelah 14 hari, pisahkan cairan pupuk dan ampasnya dengan disaring menggunakan kain kasa atau saringan.
9. Pupuk pun sudah jadi.

Selain airnya, ampas yang tersisa juga bisa digunakan sebagai pupuk organik padat yang ditabur di atas media tanam.

Untuk pengaplikasiannya, pupuk pada tanaman muda jenis sayur-sayuran perbandingan yang biasa digunakan 1:40, yaitu satu gelas pupuk dicampur 40 gelas air. Untuk tanaman buah atau tanaman yang sudah tua takaran bisa menggunakan perbandingan 1:20.

Lakukan pemupukan setiap tiga hari sekali, atau jika ingin lebih aman bisa seminggu sekali saja, di pagi hari antara jam 7-8 pagi. Agar zat yang terkandung pada pupuk dapat langsung dimanfaatkan oleh tanaman dalam proses fotosintesis. (Dwi.foto.dok.istimewa)