Jakarta,Gpriority- Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Wilayah Jawa III, Mochamad Mulya Permana dalam siaran persnya beberapa waktu yang lalu menyatakan, Kementerian PUPR melalui Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Tengah di tahun sebelumnya telah mengalokasikan bedah rumah di Provinsi Jawa Tengah berjumlah sebanyak 15.450 unit. Namun di tahun 2020, Kementerian PUPR kembali menambah alokasi bedah rumah sebanyak 2.000 unit rumah untuk masyarakat di Kabupaten Pemalang (1.501 unit), Kabupaten Temanggung (220 unit), Kabupaten Sragen (149 unit), Kabupaten Magelang (120 unit), dan Kota Semarang (10 unit).
“Adanya penambahan 2.000 unit rumah tersebut menambah jumlah alokasi Program BSPS di Jawa Tengah menjadi 17.450 unit. Proses pengerjaan di lapangan yang dimulai bulan ini dan ditargetkan semuanya akan selesai di bulan Desember mendatang,” katanya.
Menurut Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat melakukan kunjungan lapangan ke Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dari total 17.450 unit rumah di Jawa Tengah yang akan dibedah, SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Tengah melaporkan sudah 79,48 % selesai dikerjakan.
“Hingga saat ini progres pembangunan fisik Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Jawa Tengah sudah mencapai 79,48% dan diharapkan rampung pada akhir tahun ini,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat melakukan kunjungan lapangan ke Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Khalawi menerangkan, bentuk bantuan BSPS yang diberikan kepada masyarakat Jawa Tengah tidak berupa uang tunai melainkan bahan bangunan yang digunakan untuk membangun rumah. Adapun rincian biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) satu unit hunian adalah sebesar Rp 17,5 juta yang terdiri dari Rp 15 juta untuk material bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang.
Lebih lanjut, Khalawi mengatakan, sesuai dengan instruksi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di tengah pandemi Covid-19 pemerintah melalui Kementerian PUPR terus melakukan upaya untuk meningkatkan infrastruktur di bidang perumahan. Program tersebut sekaligus memberikan kesempatan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk mendapatkan pekerjaan di Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya. Program BSPS tahun ini dilakukan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT).
“Program BSPS ini adalah upaya pemerintah membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Kami ingin meningkatkan kualitas rumah masyarakat agar lebih layak huni dan sekaligus memberikan pekerjaan untuk masyarakat sekitar penerima bantuan ini,” katanya. (Hs/Foto: dok.GP)