Kita masih dirundung duka. Covid 19 tak kunjung pergi dari negeri ini. Kita masih berusaha mengatasi pandemi ini dengan pelbagai cara. Pemerintah juga terus berbuat dengan segala kebijakan-kebijakannya yang tiada lain agar bencana Corona itu dapat segera diakhiri.
Tapi di tengah situasi yang mencemaskan ini ada banyak cara agar kita segera dapat menemukan jalan. Bahkan jaring pengaman sosial ekonomi kerakyatan harus dikuatkan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam suatu kesempatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas II) BPP HIPKA (Himpunan Pengusaha Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) menengarai terkait kondisi saat ini.
Kata Anies, kita menghadapi tantangan konstraksi perekonomian akibat pandemi covid 19. Dan ini salah satu momen yang cukup menarik dan menantang bagi kita. Karena kita sadar kejadian pandemi ini munculnya bukan tahunan atau dekade, tapi ini puluhan tahun sekali.
“Allah mentakdirkan kita menjadi generasi yang diembankan tanggung jawab untuk menghadapi dan meneruskan sejarah peran umat manusia di tempat kita masing-masing. Karenanya kita perlu memandang pandemai ini, tantangan ini, konstraksi ekonomi ini sebagai kesempatan untuk melakukan perubahan,” ujar Anies.
Poin-poin yang disampaikan Anies menegaskan bahwa krisis adalah kata lain dari perubahan yang dipercepat. Ada begitu banyak perubahan yang terjadi yang harus diantisipasi. Keberhasilan bukan soal kemauan dan kemampuan tapi soal membaca perubahan. Bukan hanya apa yang kita miliki tapi juga perspektif kita di dalam membaca perubahan. Mereka yang mengantisipasi perubahan bisa menangkap peluang lebih cepat, bisa melakukan terobosan yang lebih efektif.
“Nah ini satu fase perjalanan perekonomian di Indonesia dan di dunia di mana ada banyak sekali peluang yang muncul akibat perubahan yang seperti sekarang sedang terjadi. Tujuan akhirnya tentu bagi kita semua menghadirkan keadilan bagi kita semua, meningkatkan kesejahteraan. Turunan dari itu tersedianya lapangan pekerjaan. Turunan dari itu tersedianya kesempatan untuk berkiprah, berkarya di tingkat keluarga dan pribadi,” imbuh Anies.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menitipkan beberapa hal. Pertama, covid 19 ini memaksa kita untuk bertranspormasi, berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi dengan keterampilan-keterampilan baru, bisnis terbaik dimulai saat krisis. “Saya memulai bisnis saat krisis tahun 1998,’ kata Sandi.
Hari ini, lanjut Sandi, kita dihadapkan pada satu peran yang sangat penting bagaimana menyiapkan para pelaku usaha UMKM.
” Ini masalah sekaligus peluang. Keterampilan harus kita tingkatkan untuk mengambil peluang menjadi pemenang di masa depan,” ungkap Sandi.
Kedua, kata Sandi, branding. Branding ini yang sangat diperlukan, khususnya bagi pelaku UMKM ( usaha mikro kecil menengah ) yang bergerak di sektor kuliner, kriya dan fesyen. “Semakin kita go digital semakin perlu branding untuk mendiverensiasi produk-produk kita dan bagaimana kita bisa meningkatkan secara mutual. UMKM yang bisa membranding dan sudah go digital akan lebih tangguh bertahan dalam krisis pandemi, ” tegasnya.
Sandi mengajak kita semua bahu-membahu. Pemerintah harus hadir bersama sama dunia usaha dengan konsep ekonomi yang berkeadilan. ” Yakin usaha kita sampai. Insya Allah kita bangkit bersatu, pulihkan ekonomi, mampu menang melawan Covid, to gather HIPKA. UMKM bangkit, ekonomi pulih semakin terdepan,” pungkasnya.
Kondisi dan Strategi UMKM Era Pandemi untuk Pemulihan Ekonomi Nasional menjadi tema dalam seminar Bisnis di acara Rakernas II BPP HIPKA pada Sabtu (29/5/2021).
Menurut Ketua Steering Committee (SC) Rakernas II HIPKA, Subandriyo dalam seminar yang digelar selama satu hari mulai pukul 09.00-17.30 WIB bertujuan untuk melaksanakan program kerja BPP HIPKA serta menjadi masukan dalam merumuskan rekomendasi BPP HIPKA untuk pemerintah dan pihak-pihak terkait.
“Mengkaji dan mendapakan pemikiran tentang perkembangan terkini ekonomi nasional,” tutur Subandriyo.
Senada dengan Subandriyo, Ketua Organizing Committee (OC), Rakernas II BPP HIPKA, Andi Faizal Jollong, menambahkan mengingat acara ini begitu penting bagi BPP HIPKA dan perkembangan ekonomi nasional makanya tokoh penting dihadirkan dalam acara ini.
Tokoh yang dimaksud di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menparekraf/Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Investasi Republik Indonesia/Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia,Soetrisno Bachir, Ketua Komite Industri dan Ekonomi Nasional (KEIN) 2015-2019 dan sederet tokoh lainnya.
Musrenbangnas 2021
Presiden Joko Widodo pada peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu memberikan arahan, salah satu arahannya yakni menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus inklusif. Pertumbuhan ekonomi juga menjadi bagian penting bagi penyelesaian masalah-masalah tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.
“Pertumbuhan ekonomi harus menjadi mesin bagi pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi baik antardaerah, antardesa, dengan kota. Pertumbuhan ekonomi harus meningkatkan kelas UMKM kita dan semakin mampu bersaing dengan produk-produk dari negara lain,” kata Presiden.#