Sumber Foto: Kemendikbud
Penulis : Ponco/BM
Editor : Haris
Bandar Lampung, GPriority.co.id – Sebagai upaya mendukung Gerakan Sekolah Sehat yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Agustus 2022, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) bermain permainan tradisional bersama pelajar Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Rawa Laut, Kota Bandar Lampung, pada Rabu (08/03).
Mengawali kunjungannya di SD Negeri 2 Rawa Laut, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan OASE KIM disambut oleh atraksi polisi cilik, dilanjutkan dengan aksi demo cuci tangan pakai sabun dan air mengalir bersama 30 anak Taman Kanak-kanak (TK). Selanjutnya, Ibu Negara dan OASE KIM turut serta dalam gerak dan jingle Gerakan Sekolah Sehat bersama 90 siswa SD, dilanjutkan dengan menonton video kilas balik pelaksanaan Festival Permainan Tradisional. Ibu Negara dan OASE KIM juga sempat memainkan permainan tradisional congklak, engklek, dan bola bekel bersama para pelajar.
Pada kesempatan ini, Ibu Negara dan anggota OASE KIM juga menyaksikan final lomba lari balok yang merupakan kelanjutan dari kegiatan Festival Permainan Tradisional. Sebelumnya, Kemendikbudristek melalui Direktorat Sekolah Dasar telah menyelenggarakan Festival Permainan Tradisional untuk pelajar Sekolah Dasar di halaman kantor Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Lampung, pada Minggu (5/3). Festival Permainan Tradisional ini mendapat dukungan penuh dari OASE KIM Bidang I yang menangani Pengasuhan dan Pendidikan Karakter. Mengangkat tema “Bermain Bersama untuk Anak Indonesia Cerdas, Sehat, dan Berkarakter”, festival ini diikuti oleh 330 pelajar SD, 52 guru pendamping, dan 20 Kelompok Kerja Kepala Sekolah di 20 kecamatan se-Kota Bandar Lampung.
Ketua Bidang 1 OASE KIM, Franka Makarim menegaskan kegiatan ini sejalan dengan implementasi Gerakan Sekolah Sehat yang mengusung 5S, yaitu Sehat Gizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Mental, dan Sehat Lingkungan. “Permainan tradisional ini mendorong anak-anak untuk bergerak bersama baik secara individu ataupun kelompok sehingga fisik, mental, dan karakter dari pada peserta didik khususnya di Sekolah Dasar dapat terjaga dengan baik,” ucap Franka dalam rilisnya.
Melalui permainan tradisional, jelasnya, dapat terbangun semangat kebersamaan dalam kebinekaan, bergembira bersama serta sebagai salah satu bentuk penguatan profil Pelajar Pancasila. Permainan tradisional pun, lanjutnya, dapat menjadi alternatif mengalihkan anak-anak dari penggunaan gawai yang berlebihan.