Selain sebagai obat Covid-19 bagi penyintas, Terapi Plasma Darah atau lebih dikenal dengan platelet-rich plasma (PRP) ternyata bisa bikin kulit tambah cantik dan awet muda loh….Makanya belakangan ini banyak yang datang ke klinik kecantikan hanya untuk melakukan terapi PRP.
Tak hanya itu, yang menjadi alasan lainnya kaum wanita datang ke klinik kecantikan untuk melakukan terapi PRP adalah mampu menghilangkan jerawat, membuat kulit lebih kencang, meratakan warna kulit, mengecilkan pori-pori dan menyembuhkan luka. Bukan hanya wanita yang menggunakan terapi PRP, pria pun juga. Biasanya mereka menggunakannya untuk mengatasi kebotakan.
Hal ini pun dibenarkan oleh dr. Ina Mayasari Wibowo dari A One Beauty Clinic yang diwawancarai via WhatsApp beberapa waktu yang lalu. Menurut dr.Ina selain alasan di atas, yang melatarbelakangi PRP menjadi gaya hidup bagi kecantikan di masa kini adalah Karena dirasa lebih aman menggunakan plasma dari darah sendiri. Bukan memasukkan cairan asing dari luar.
“Terapi ini merupakan metode kecantikan yang dilakukan dengan cara mengambil darah pasien dan memisahkan bagian plasmanya. Setelah itu, plasma tersebut akan disuntikkan kembali ke pasien itu sendiri,” jelasnya.
Terkait kenapa menggunakan darah manusia, Ina menjelaskan, plasma darah manusia kaya akan trombosit yang mengandung berbagai macam faktor pertumbuhan (growth factor) serta sitokin. Nah, dengan menyuntikkan kembali ke dalam tubuh, plasma darah diharapkan dapat meningkatkan peremajaan kulit dan mempercepat penyembuhan luka.
“PRP yang diantaranya dihasilkan dari proses gerakan sentrifugal, terbukti kaya growth factor yang mampu meregenerasi kulit wajah dan leher, khusus leher, menjadi perhatian perempuan karena kondisi kulit di bagian ini identik dengan pertambahan usia yang selama ini dikenal sulit dihindari. PRP juga mampu menangani bekas luka seperti acne scar, menumbuhkan rambut dan menyamarkan stretch mark yang banyak ditemukan di perut perempuan yang telah melahirkan, bokong , paha hingga betis,” jelas dr.Ina.
Buat mendapat hasil yang optimal, kata Ina yang juga seorang dokter itu, tindakan harus diulang setiap dua hingga empat pekan, hingga sang growth factor pada PRP itu menghasilkan peremajaan pada area yang diinginkan. “Nanti dokter yang menangani dan melakukan tindakan, akan merekomendasikan frekuensi tindakan agar hasil yang diinginkan benar-benar terlihat,” ujar Adinda yang memastikan seluruh proses dan peralatan yang dilakukan dalam tindakan PRP telah lolos dari standar keamanan medis.
Terkait dengan cara penggunaannya, Ina mengatakan,darah diambil dari pasien, dimasukkan ke alat centrifuge untuk dipisahkan plasmanya. Plasma yang rich growth factor diambil, kemudian sebagian di microneedling dengan dermapen dan sebagian di injeksikan ke kulit wajah serta leher.
“Namun sebelum melakukan PRP, pasien harus melakuka Cleansing wajah, anestesi cream wajah, dan untuk melakukan itu harus dilakukan di klinik,” jelasnya.
Sekedar informasi, Terapi plasma darah sendiri sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Tujuan awalnya untuk mempercepat penyembuhan gigi, kasus ortopedi, dan tindakan bedah plastik. Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi, terapi plasma darah juga bisa digunakan untuk perawatan kecantikan dan kesehatan wajah.(Hs.Foto.dok.pribadi)