Jakarta,GPriority.co.id – Mengonsumsi gula memang baik bagi tubuh karena dapat menambah energi maupun meredakan stres. Namun jika dikonsumsi terlalu banyak maka dapat memicu gangguan kesehatan, seperti meningkatkan risiko penambahan berat badan, diabetes, gigi berlubang, dan penyakit lainnya.
Saat ini, ada banyak produk makanan sehat seperti produk susu, sayuran dan buah-buahan yang mengandung gula alami sebagai kebutuhan glukosa harian kita. Gula dalam makanan ini memberi rasa yang lebih manis dan nutrisi serta gizi tambahan.
Namun ada beberapa produsen yang secara sengaja menambahkan gula ke makanan seperti sereal, kue dan beberapa minuman. Gula tambahan inilah yang menyebabkan masalah kesehatan bagi tubuh.
Tidak seperti makanan dan minuman yang secara alami mengandung gula, makanan dan minuman dengan tambahan gula tersebut tidak memberikan nilai gizi. Mengonsumsi terlalu banyak hanya akan menyebabkan masalah kesehatan seiring berjalannya waktu. Berikut lima alasan mengapa gula tambahan berdampak buruk bagi kesehatan:
1. Tidak Memiliki Gizi Yang Optimal
Menambahkan gula ke makanan dan minuman secara signifikan hanya meningkatkan kandungan kalori tanpa menambahkan manfaat nutrisi apa pun. Makanan dan minuman yang mudah dicerna dengan cepat justru tidak memiliki sumber energi yang baik.
Lain halnya dengan produk yang secara alami mengandung gula, seperti buah-buahan dan produk susu yang mengandung gula alami. Tubuh mencerna makanan ini lebih lambat dan menjadikannya sumber energi yang tahan lama.
Rata-rata orang dewasa mengonsumsi sekitar 308 kalori dari gula tambahan per hari. Mengonsumsi gula yang tidak memiliki nutrisi hanya akan merusak kesehatan. Hal ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan, di mana kekurangan nutrisi dapat menyebabkan komplikasi kesehatan lebih lanjut.
2. Bertambahnya Berat Badan
Risiko nyata ketika seseorang mengonsumsi gula tambahan secara berlebihan adalah bertambahnya berat badan. Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa kelebihan gula makanan adalah penyebab kenaikan berat badan.
Karena tubuh biasanya lebih cepat mencerna produk yang mengandung gula tambahan, mereka tidak mengimbangi rasa lapar untuk waktu yang lama. Ini dapat menyebabkan makan lebih teratur sepanjang hari dan asupan kalori yang lebih besar secara keseluruhan.
Leptin adalah hormon yang mengatur rasa lapar dengan menentukan berapa banyak energi yang dibutuhkan tubuh. Gangguan fungsi leptin dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.
3. Diabetes
Diet berkalori tinggi dalam bentuk apa pun dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Namun dalam banyak kasus, diet tinggi gula yang mengandung kalori tinggi bisa meningkatkan risiko diabetes.
Sebuah penelitian pernah dilakukan kepada lebih dari 300 ribu orang dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi minuman manis tinggi kalori memiliki risiko 26 persen lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang mengonsumsi kadar kalori rendah.
4. Gigi Berlubang
Setelah konsumsi gula, bakteri di mulut membentuk lapisan tipis plak di atas gigi. Bakteri ini bereaksi dengan gula yang ada dalam makanan dan minuman yang kemudian memicu pelepasan asam yang merusak gigi.
Ada kemungkinan tubuh memperbaiki sendiri kerusakan pada tiap bagian. Namun dengan seiring waktu, akan menyebabkan kerusakan permanen yang bisa membuat gigi berlubang. Membatasi asupan makanan tinggi gula merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah gigi berlubang.
5. Risiko Penyakit Jantung
Diet tinggi gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dengan banyak gula tambahan dalam makanan mereka secara signifikan lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung daripada orang dengan sedikit tambahan gula dalam makanan mereka.
Meskipun ada kaitan yang jelas, namun diperlukan lebih banyak penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara gula dan penyakit jantung. (Hn.)