Jakarta,Gpriority—Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mengingatkan warga agar tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak serta senantiasa disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga mengaja warga untuk bekerjasama dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Terkait hal tersebut, melalui siaran pers PPID DKI Jakarta, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 17.612 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 15.413 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 3.619 positif dan 11.794 negatif. “Namun, total penambahan kasus positif sebanyak 3.792 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 173 kasus dari 1 Laboratorium RS Swasta 7 hari terakhir yang baru dilaporkan. Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 234.126. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 125.010,” terangnya seperti dikutip dari siaran pers PPID DKI Jakarta, Jumat (22/1).
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 1.603 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 23.359 (orang yang masih dirawat / isolasi). Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 243.018 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 215.719 dengan tingkat kesembuhan 88,8%, dan total 3.940 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,8%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 16,2%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 9,8%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Pada penerapan kembali PSBB masa Transisi, Pemprov DKI Jakarta menyarankan, bagi masyarakat yang ingin memasuki wilayah Jakarta untuk melakukan pemeriksaan mandiri Covid-19 melalui JakCLM di aplikasi JAKI. Melalui JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko Covid-19 serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko yang dimiliki. Kontribusi masyarakat dalam pengisian JakCLM dapat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahaan penyebaran kasus Covid-19 di Jakarta.
Melalui Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, penindakan atas pelanggaran penggunaan masker dan pendataan buku tamu juga akan digencarkan, begitu pula dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran PSBB lainnya.
“Harapannya, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan Covid-19,” pungkasnya dalam siaran pers PPID DKI Jakarta. ***Adma Bestari.