Ajang promosi pengembangan potensi wisata dan investasi di Kabupaten Sintang
Festinvest atau Festival Investasi Bukit Kelam tahun 2018, telah berlangsung cukup meriah. Berbagai atraksi budaya, seni dan kegiatan-kegiatan lainnya ditampilkan. Bahkan dalam kegiatan penutupan Festival Investasi Bukit Kelam tahun 2018 tersebut menghadirkan artis dari Ibukota yaitu Kuno Kini, kemudian menampilkan beberapa tarian-tarian adat budaya seperti tarian dayak, tarian melayu, dan tarian tionghua yang dimainkan oleh para pemuda-pemudi dari Kabupaten Sintang Provinsi Kalimantan Barat.
Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno,M.Med.PH pada Selasa malam (17/7/2018) bertempat di Terminal Kebong, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, resmi menutup acara. Pada kesempatan tersebut hadir Duta Besar Kamboja, kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Barat, dan beberapa tamu lainnya.
Festival Investasi Bukit Kelam 2018 merupakan kegiatan yang diusung oleh Pemerintah Kabupaten Sintang untuk mempromosikan, mengembangkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Sintang yang lebih dikenal dengan Bukit Kelam kepada para wisatawan lokal maupun mancanegara sehingga dibuatkanlah event Festival Investasi Bukit Kelam yang sudah dihelat mulai tanggal 14 Juli 2018 yang lalu.
Sebelum melakukan penutupan kegiatan Festival Investasi Bukit Kelam 2018 yang ditandai dengan pemukulan gendang, Bupati Sintang dalam arahannya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang ada di kawasan Bukit Kelam ini yang telah menyambut baik kegiatan Festinvest Bukit Kelam 2018 ini.
“Kita melihat kesiapan masyarakat sangatlah matang, masyarakat gotong royong membersihkan jalan membersihkan halaman rumah, dan masyarakat juga tertib mengatur kegiatan permasalahan parkir kendaraan, ini merupakan suatu kesiapan Bukit Kelam menjadi objek wisata yang utama di Indonesia, tidak hanya di Kalbar saja, tetapi di Indonesia, saya ucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang ikut aktif dalam setiap kegiatan Festinvest ini”, kata Jarot.
Kemudian, sambung Jarot dalam sambutannya, bahwa potensi wisata Bukit Kelam ini patut dijaga dan dikembangkan bersama karena bukit kelam merupakan salah satu dari 3 Bukit batu terbesar yang ada di Dunia.
“Tadi kita telah melaksanakan forum bisnis jadi sudah diidentifkasi ada beberapa hal yang dapat dikembangkan secara bersama, pertama bukit kelam sebagai sektor pariwisata harus kita kembangkan, kemudian Pemkab Sintang diminta untuk dapat secara proaktif mendaftarkan Bukit Kelam ini sebagai cagar Budaya UNESCO, sebab batu ini hanya ada 3 saja di dunia, sehingga patutlah kita kembangkan bersama-sama”, jelasnya.
Kata Jarot, bahwa Bukit Kelam telah masuk posisi lima besar dari 74 objek taman wisata terbaik yang diselenggarakan di Prambanan Yogyakarta.
“Jadi Bukit Kelam ini kita ikutsertakan dalam festival Taman Nasional dan Festival Wisata Alam, dan akhirnya Bukit kelam merebut posisi kelima terbaik se-Indonesia, tentu ini sangat luar biasa, jadi kita fikirkan bersama untuk terus menggarap, menyusun dengan seksama yang melibatkan masyarkat Kelam Permai dan pejabat Pemerintahan Desa maupun Pemerintahan Kecamatan”, lanjutnya.
Bupati Sintang menambahkan bahwa kegiatan Festival Investasi Bukit Kelam2018 ini dilaksanakan setiap tahun. “Banyak sekali yang kita hasilkan untuk mengembangkan kawasan taman wisata Bukit Kelam ini menjadi tujuan utama dari turisme di Indonesia, kita minta dari Jakarta bahwa Festival Investasi Kelam ini harus masuk dalam 100 kalender festival budaya, dan festival ini akan dilaksanakan setiap tahun, jadi makin tahun harus makin meriah, serta tetap jaga kebersihan kawasan bukit kelam ini, agar banyak wisatawan yang berkunjung ke tempat ini”, ungkap Jarot.
Senada dengan penjelasan bupati, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang, Hendrika mengatakan bahwa Festinvest Bukit Kelam tahun 2018 merupakan sarana promosi potensi wisata yang ada di Kabupaten Sintang.
“Kita selenggarakan Festival Investasi Kelam ini agar semua mata wisatawan baik itu domestik maupun internasional dapat tertuju kepada Kabupaten Sintang yang memiliki salah satu bukit terbesar di Indonesia yaitu Bukit Kelam dan juga agar dapat mengembangkan sektor bisnis agar perekonomian dapat berjalan dengan baik”, kata Hendrika.
Hendrika berpesan agar bukit kelam ini terus dijaga dan dirawat secara bersama-sama karena potensi alam di Bukit Kelam ini sangatlah banyak mulai dari hutan yang masih terjaga dan keanekaragaman hayati masih terjaga.
“Kita harus bersama-sama menjaga kawasan bukit kelam ini, karena masih sangat asli dan hutan-hutannya masih lebat, tentu potensi wisata Bukit Kelam ini suatu saat akan menjadi wisata alam yang sangat di minati oleh para wisatawan baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri”, paparnya.
Bupati Gelar Jamuan Makan Malam Bersama Tamu Investor
Bupati Sintang Jarot Winarno mengadakan sebuah jamuan makan malam bagi tamu-tamu dari luar peserta Festival Investasi Bukit Kelam dan tamu-tamu para pengusaha India di Pendopo komplek rumah jabatan bupati Sintang, Rabu (18/07/2018).
Dengan senyum ramah, selaku tuan rumah jamuan makan malam, Jarot mengarahkan para tamunya ke Pendopo. Ruang terbuka di bagian belakang rumah jawatan Bupati Sintang itu telah diubah menjadi seperti restoran bermeja bundar.
“Acara kita malam ini santai saja,saya harap diskusi-diskusi bisnis dapat mengalir lebih lancar,”ujar Jarot ramah.
“Ini sesi nonformalnya lah ya, mumpung kita kedatangan tamu-tamu calon investor yang mau bicara tentang Sintang dan potensinya untuk dikembangkan bersama kedepannya,” tambahnya.
Menurut Jarot setelah mendengarkan paparan resmi pada acara Forum Bisnis yang dilakukan panitia Festival Investasi Bukit Kelam dan CU Keling Kumang diharapkan para calon investor telah melihat potensi Sintang.
“Sebelum rangkaian kegiatan diakhiri dan mereka pulang ke negaranya dan ke Jakarta kita harapkan bisa mendengar opini mereka tentang Sintang,” kata dr. Jarot.
Pada kesempatan tersebut, beberapa tamu menyampaikan bahwa mereka sangat senang atas kunjungan mereka di Sintang.
Kepala regional Sumatera dan Kalimantan Kadin Indonesia, Agus Suwondo mengingatkan kembali kepada pemerintah Sintang untuk benar-benar menyiapkan diri pada masuknya investasi di Sintang.
“Kita pelu menyiapkan masyarakat Sintang agar peka dan peduli pada kedatangan investasi di sini, kondisi ini akan menjadikan iklim bisnis di Sintang semakin kondusif,” kata Agus.
Dalam jamuan makan tersebut, hadir pula beberapa kepala OPD di lingkungan Kabupaten Sintang. (adv)