FIFA Jangan Standar Ganda, Presidium MER-C: Aspirasi Masyarakat Sudah Jelas Menolak Timnas Israel

Penulis : Haris | Editor : Lina F | Foto : Haris

Jakarta,GPriorty.co.id-Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua PSSI Erick Thohir dan Mantan Menpora Zainudin Amali terkait perlindungan Timnas Israel di Indonesia langsung mengundang kontroversi terutama bagi mereka yang terlebih dahulu menyatakan sikap menolak Timnas Israel main di Indonesia pada Piala Dunia U-20.

“Aspirasi masyarakat sudah jelas menolak Timnas Israel main di Indonesia. untuk itu kami mengapresiasi sikap dari semua pihak termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Para Elite Politik yang telah menunjukkan komitmennya kepada Palestina,” ucap Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad, dalam siaran persnya yang digelar di Gedung MER-C Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Lebih lanjut dikatakan dr. Sarbini, ” Konferensi pers ini digelar untuk mengingatkan kita semua agar jangan lengah dan tetap menjaga agar Timnas Israel jangan sampai menginjakkan kakinya di Indonesia.”

Muhammad Ansarullah selaku Presidium Aqsa Working Group (AWG) mengatakan, bahwa penolakan ini bukanlah bentuk perlawanan bagi para pecinta sepakbola melainkan mentaati konstitusi yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 dan bersifat final serta tidak bisa dirubah .

” Penolakan ini bukan tiba-tiba. Kami sudah melakukan penolakan sejak Mantan Menpora Zainudin Amali masih menjabat. Saat itu ia menyatakan pemerintah Indonesia akan menjamin kedatangan Israel di Indonesia,” jelas Ansarullah.

Ansarullah juga meminta kepada FIFA untuk bertanggung jawab dalam menerapkan standar ganda.

” Mereka menghukum keras Rusia karena tidak ingin agresia Rusia ke Ukraina. Tapi mereka tidak melakukan apa apa kepada Israel yang sudah menjajah Palesysejak sejak 70 tahun yang lalu. Kami meminta FIFA untuk mengubah aturan tersebut,” jelas Ansarullah.

Penolakan menurut Ansarullah bukan dari keselahan orang yang menolak. Tapi kesalahan dari Israel karena melakukan pembunuhan terhadap bangsa Palestina.

“Kami berharap menolak Timnas Israel dan meminta kepada bangsa Indonesia untuk tidak bertengkar sendiri. Ini jangan sampai terjadi. Apa yang diharapkan oleh zionis Israel tercapai,” jelasnya.

Haji M.Mursalin Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI) mengingatkan pemerintah untuk terus menolak menghadirkan Israel.

” Erick Thohir yang menjabat ketua PSSI menjamin keberadaan Timnas Israel di Indonesia. Ini sangat disayangkan karena Bung Karno menolak Timnas Israel meskipun didesak oleh negara lain untuk mengundang Israel di Konferensi Asia Afrika. Dia jug keluar dari Olimpiade dan membuat Ganefo dan ini sangat membanggakan. Mengapa presiden Jokowi tidak berani. Ayo bersatu dengan menolak Israel ada di Indonesia,” jelasnya.

Mursalin juga setuju dengan pendapat Ansarullah terkait FIFA. Menurutnya FIFA telah melanggar jargonnya yang mengatakan “Jangan mencampuradukkan politik dengan olahraga”.

“Nyatanya jelas FIFA pilih kasih dengan mengizinkan Israel bermain meskipun sudah 70 tahun menjajah Palestina,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Mursalin meminta agar FIFA menghormati keputusan bangsa Indonesia dan tetap mengizinkan FIFA U-20 di Indonesia tanpa menyertakan Israel.

“Di Qatar, FIFA bisa menghukum Rusia dengan tidak membawa serta, kenapa di Indonesia tidak bisa. Harusnya bisa dong. Ini demi kemajuan sepakbola,” jelas Mursalin menutup siaran persnya.