Jakarta,GPriority.co.id-Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terus mengoptimalkan target penurunan angka stunting 14% pada 2024 mendatang, hal itu bisa dikerjakan bersama dengan angka penurunan setiap tahunnya di atas 3%.
“Kalau mau mengejar 14% tahun ini harus turun 3,8% tahun depan juga 3,8%,” ujar Budi saat menghadiri Rakernas BKKBN, Rabu (25/1/2023).
Pada tahun sebelumnya, Budi melaporkan penurunan angka stunting terjadi di kala pandemi bukan terjadi pada masa tidak ada pandemi. Serta mengapresiasi kinerja seluruh kepala daerah yang terlibat.
“Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 turun dari tahun lalu 24,4% turun 2,8% menjadi 21,6% targetnya 3%. Saya berterima kasih kepada gubernur bupati walikota karena ini terjadi di masa pandemi bukan terjadi masa biasa,” ungkap Budi.
Adapun, Budi memaparkan dua faktor resiko paling besar anak terjangkit stunting selain itu beliau juga menjelaskan bagaimana cara mengatasi dua faktor tersebut.
“Faktor pertama pada saat ibunya hamil karena faktor resiko stuntingnya paling besar, kedua pada saat usia 6 sampai 24 bulan sesudah kewajiban 100% asi selesai,” papar budi.
“Gimana cara ngukurnya, ibu hamil ga boleh kurang gizi gak boleh kurang anemia mesti di cek darahnya kalau dibawah 12 cepet, tablet tambah darah harus di cek USGnya. Kemudian Intervensi yang kedua, ketika asinya sudah selesai harus dikasih makanan tambahan, ukurnya diposyandu pake alat nimbang dan alat ukur tinggi. Lalu untuk makanan tambahan, jangan kasih karbohidrat biskuit, kasihnya protein hewani jadi harus dikasih telur, ikan, daging, ayam. Bukan karbohirat, bukan sayur bukan protein nabati,” lanjut Budi.(Da.Foto:istimewa)