
Bagi Anda yang sering mengendarai mobil berhati-hatilah dan rajin untuk mengecek kendaraan Anda, jangan sampai Anda mengalami Aquaplaning.
Aquaplaning adalah suatu kondisi di mana kendaraan seperti mobil kehilangan daya cengkeram sehingga kehilangan kendali. Istilah ini sering disebut juga dengan hydroplaning, di mana sebab utamanya adalah genangan air, seperti hujan dan banjir.
“Genangan air yang terlalu besar akan membuat mobil kesulitan dalam melaju atau bahkan tergelincir. Tidak hanya genangan air, aquaplaning juga bisa terjadi karena keadaan kendaraan yang tidak baik serta bobot kendaraan,” ucap Yudo Atmaja pengamat Otomotif yang diwawancarai via WhatsApp pada Selasa (1/2/2022).
Menurut Yudo, selain genangan air yang menjadi penyebab Aquaplaning adalah air bekas kendaraan yang lewat sehingga jalan yang dilalui oleh mobil menjadi licin akibat berair. Faktor penyebab lainnya adalah bobot mobil. Jika bobotnya semakin ringan, maka mobil akan mudah terangkat jika melewati genangan air. Hal ini tentu akan membahayakan karena mobil tidak bisa mengendalikan diri.
Belum lagi jika mobil melaju dengan kecepatan tinggi di jalan berair, maka akan mudah melayang atau mengambang. Jika tidak sigap mengendarai mobil, maka akan terjungkal dan terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati jika mengalami kondisi ini saat berkendara.
Setelah mengetahui penyebabnya, Anda juga harus mengetahui ciri-ciri mobil Anda apakah sedang mengalami aquaplaning atau tidak. Adapun ciri yang dimaksud adalah; Ciri pertama yang bisa dirasakan adalah suara mesin mendadak terdengar lebih keras dari biasanya. Hal ini karena mesin yang terkena genangan terlalu deras akan menjadi panas hingga menimbulkan suara.
Kemudian, seakan-akan Anda akan seperti mengubah kopling pada persneling. Padahal, Anda tidak melakukannya. Kondisi ini akan membuat laju kendaraan menjadi lebih cepat sehingga tidak terkendali. Ciri berikutnya adalah, mobil terasa lebih ringan. Hal ini disebabkan oleh tekanan air yang lebih besar yang sanggup mengangkat dan mengambangkan mobil.
Selain itu, bagian belakang mobil pada sisi-sisinya akan terasa melayang. Kondisi ini disebut fishtailing.
Jika mengalami beberapa ciri di atas, sebaiknya jangan teruskan berkendara. Tunggu hingga kondisi jalanan surut atau Anda bisa mengendarainya dengan pelan dan hati-hati.
Langkah selanjutnya yang Anda lakukan adalah tetap tenang. Karena kepanikan akan membuat hilang kendali dan menyebabkan kecelakaan. Langkah penting dalam penanganan ini adalah pegang setir mobil dengan sigap dan lurus. Melihat keadaan yang sulit dikendalikan, maka Anda harus standby untuk mengendalikan kendaraan untuk melewati jalanan dengan genangan air akibat hujan deras tersebut.
Langkah berikutnya adalah melakukan pengereman dengan baik. Mobil yang melewati jalan licin harus direm beberapa kali agar tidak tergelincir. Namun, pengereman yang dilakukan harus sesuai. Jangan menginjak rem terlalu dalam. Lakukan setiap pengereman dengan lembut.
Pengereman tersebut bertujuan untuk membantu mobil melaju dengan stabil di jalanan basah. Fungsinya yaitu mengurangi dan mengontrol kecepatan kendaraan. Dengan begitu, mobil akan mampu dikendalikan dengan baik.
Poin penting lainnya selain melakukan pengereman adalah menekan dan menurunkan pedal gas dengan lembut. Saat melewati jalanan dengan genangan air yang menghalangi, sebaiknya kurangi kecepatan mobil.
Batasi kecepatan atau laju mobil. Apalagi jika bobot mobil Anda tergolong ringan. Mempercepat laju kendaraan akan menambah resiko berkendara. Hal ini dikarenakan tekanan air yang cukup besar akan lebih mudah mengangkat bodi mobil.
Dan terakhir cek ban mobil. Sebaiknya, periksa kondisi ban setiap akan melakukan perjalanan. Hal ini demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan seperti ban kempes, bocor, hingga aquaplaning.
Ban mobil sebagai komponen yang melajukan kendaraan sangat perlu dicek rutin. Jika permukaannya sudah tipis atau mengalami retak, sebaiknya ganti dengan yang baru. Ban dalam kondisi baik akan mampu memberikan performa mobil yang juga baik dalam kondisi apapun.(Hs.Foto.dok.pribadi)