Julid Fi Sabilillah Gerakan Pro-Palestina di Medsos, Malaysia dan Turki Sudah Bergabung

Penulis : Dimas A Putra | Editor : Lina F | Foto : X/Twitter @evrenzkan

Jakarta, GPriority.co.id – Perang Palestina melawan Israel menjadi sorotan dunia. Kekejaman zionis Israel kepada rakyat Palestina terus terjadi, hingga beberapa opini beredar dan foto-foto keseharian saat menyerang Palestina mencuat ke media sosial. Hal ini memancing reaksi dari netizen di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Untuk mendukung Gerakan perlawanan Palestina, netizen Indonesia ramai – ramai menyerang akun Instagram tentara-tentara Israel dan terbaru terbitlah julid fi sabilillah.

Gerakan Julid Fi Sabilillah tengah viral di X atau Twitter pada November. Sebanyak 100 ribu lebih netizen di Indonesia dan global menyerang akun media sosial pro-Israel.

Diketahui, gerakan ini pertama kali muncul dari akun Erlangga Greschinov (@Greschinov). Erlangga menjadi komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel yang berfokus untuk memerangi propaganda Zionis di media sosial. Gerakan ini juga untuk menjatuhkan mental dan moral tentara Israel.

“Julid Fi Sabilillah bukanlah tren sesaat, melainkan gerakan akar rumput masyarakat Indonesia di jagat maya demi saudara di Palestina,” tulis Erlangga melalui X, dikutip katadata, Rabu (13/12).

“Target utama kami yakni para tentara dan aparat kepolisian Israel, warga atau badan yang membuat narasi anti-Palestina, dan menyebarluaskan gerakan ini seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia,” lanjut pengumuman di Twitter.

Disamping itu, arti Julid Fi Sabilillah sendiri adalah pelesetan dari istilah Jihad Fi Sabilillah yang berarti berperang di jalan Allah SWT.

Saat ini, ada tiga negara telah gencar melancarkan serangan di Julid Fi Sabilillah, ketiganya adalah Malaysia, Turki dan Palestina.

“Salam semangat perjuangan! Kami, netizen Indonesia, Malaysia, dan Turki dengan senang hati mengundang Anda untuk bergabung dalam gerakan kami: Front Persatuan Melawan Zionisme! Mari bekerja sama dan mengglobalkan gerakan kita!,” tulis Erlangga Greschinov dalam akun X/Twitter @Greschinov, dikutip Detik.

Greschinov menjelaskan bahwa bergabungnya netizen Turki pada gerakan ini bukan sesuatu yang sudah direncanakan dari awal. Justru, bergabungnya netizen Turki pada gerakan ini didasari oleh masifnya gerakan Julid Fi Sabilillah di X/Twitter yang meraih atensi dari netizen seluruh dunia.

Menurutnya, atensi netizen dari seluruh dunia semakin tinggi ketika Gerakan Julid Fi Sabilillah melakukan ‘serangan’ kepada akun-akun zionis dan anti-Palestina di media sosial.