Jakarta, GPriority.co.id – Pemerintah tengah mengejar kenaikan skor Program for International Student Assessment (PISA). Diketahui, Indonesia saat ini berada di peringat 68 global dari hasil penelitian PISA 2022.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas mengatakan saat ini pihaknya akan menyiapkan kebijakan terkait penguatan SDM dibidang pendidikan.
“Kami menyiapkan kebijakannya, jadi tahun ini pemerintah memberi alokasi cukup besar bagi fresh graduate melalui seleksi CPNS. Kami sudah petakan peta jabatan dan lain-lain, dan kita sudah petakan yang positive growth dan zero growth. Guru ini termasuk sektor yang masih positive growth,” ujar Anas dalam Rapat Koordinasi Percepatan Peningkatan Peringkat PISA, di Jakarta, Kamis (25/1).
Anas menekankan, pengembangan kapasitas khususnya profesi guru yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan perlu diperkuat.
Anas menilai jika permasalahan yang dihadapi adalah penyebaran guru yang tidak merata.
“Terkait dengan penyebaran jadi masalahnya bukan hanya kekurangan guru, tetapi peta penyebaran guru. Kemarin ada formasi guru di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), termasuk Papua, dan Nusa Tenggara Timur yang tidak terisi. Sehingga ini jadi isu yang harus diselesaikan dengan baik,” ungkapnya dikutip laman resmi PANRB.
Lebih lanjut, Anas menambahkan, jika dilihat peta penyebarannya, setelah mendapat formasi diluar Pulau Jawa, guru-guru tersebut pindah ke Pulau Jawa, atau yang berada di kabupaten/desa terpencil kemudian pindah ke kota. Menanggapi hal tersebut, Kementerian PANRB akan menyiapkan kebijakan terkait pemberian insentif dan kenaikan pangkat bagi para guru yang mengajar di daerah 3T.
“Jadi strategi besarnya, masalahnya bukan soal penyebaran guru atau PNS, tetapi redistribusinya, oleh karena itu kebijakan atas arahan Pak Presiden di Peraturan Pemerintah yang baru, kita akan berikan insentif khusus bagi mereka yang mengajar di 3T, termasuk kecepatan kenaikan pangkat,” tutur Anas.
Salah satu metode yang digunakan, kata Anas yakni GASING. Anas menjabarkan GASING merupakan suatu metode pembelajaran langkah demi langkah yang membuat anak menguasai materi secara gampang, asik, dan menyenangkan.
“Dalam implementasinya, anak-anak diajak bermain dan bereksplorasi dengan alat peraga sehingga konsep yang disampaikan dapat dirasa dan dibayangkan. Salah satu ciri khas lain dari metode GASING adalah anak-anak dapat melakukan perhitungan di luar kepala (mencongak) dengan cepat,” ucapnya.
Untuk diketahui, hasil penelitian PISA 2022 menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat 68 dengan skor, matematika (366), sains (383), dan membaca (359). Hasil PISA 2022 Indonesia tersebut merupakan capaian paling tinggi sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA. Salah satu faktor yang mendorong naiknya peringkat tersebut yaitu keluar dari zona nyaman melalui pemanfaatan digitaliasi dimana pelatihan guru yang disediakan oleh Kemendikbudristek melalui platform Merdeka Mengajar disertai adanya materi pembelajaran secara daring dan hibrida.
Foto: Humas PANRB