Kementerian PUPR Lakukan Preservasi Jalan Wolo-Bts Kota Kolaka

Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Dimas A Putra | Foto: Kementerian PUPR

Kolaka, GPriority.co.id— Dalam kunjungannya ke Provinsi Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Anggota IV BPK R Haerul Saleh, dan Bupati Kabupaten Kolaka Ahmad Safei, lakukan peninjauan Preservasi Jalan Wolo-Bts Kota Kolaka.

Menteri Basuki mengatakan, peningkatan kualitas jalan ini dilakukan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah. Sehingga mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.

“Dengan konektivitas yang semakin lancar, akan membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut,” kata Menteri Basuki yang dilansir dari keterangan Kementerian PUPR, Selasa (24/10).

Preservasi jalan ini dilakukan guna mendukung peningkatan jalan Lintas Timur Sulawesi, terlebih lagi ruas jalan tersebut menghubungkan dua provinsi yakni Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Selatan.

Di sisi lain, untuk meningkatkan capaian waktu tempuh minimal 1,9-2 jam/100 km, serta melebarkan jalan agar sesuai dengan Standar Jalan Nasional yaitu lebih dari 7 m.

Preservasi ini telah dimulai sejak November 2022 dan ditargetkan akan selesai paada Mei 2024 mendatang.

Dengan nilai pagu sebesar Rp140,5 M, panjang jalan yang ditangani secara efektif pada Paket Preservasi Jalan Wolo-Bts. Kota Kolaka yaitu 16,1 km. Dengan rincian pelebaran jalan menuju standar sepanjang 13,8 km, dan rehabilitasi minor sepanjang 2,3 km.

BPJN Sulawesi Utara juga tengah melaksanakan paket pekerjaan lain, yakni Paket Preservasi Jalan Wolo-Bts. Kota Kolaka II sepanjang 16,5 km. Saat ini telah terealisasi sepanjang 4,93 km, dengan paagu anggaran untuk preservasi jalan sebesar Rp169,25 M.

“Untuk progress pekerjaan preservasi jalan saat ini masih sesuai dengan target yaitu 49,30% untuk Paket Preservasi Jalan Wolo – Bts. Kota Kolaka dan 44,13% untuk Paket Preservasi Jalan Wolo – Bts. Kota Kolaka II,” ungkap Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Sulawesi Tenggara Freddy Siagian.

“Untuk kendala, memang ada dari segi distribusi material. Tapi sejauh ini dapat dikondisikan supaya sesuai dengan target penyelesaian pekerjaan,” jelasnya.