Tegal,Gpriority-Guna mengatasi permasalahan sampah yang semakin menumpuk di Kota Tegal, Pemerintah Kota Tegal bekerjasama dengan pihak swasta yakni Trinseo (NYSE: TSE), Kemasan Group, dan organisasi pendukung lainnya, yaitu Asosiasi Industri Olefin, Aromatik & Plastik Indonesia (INAPLAS); Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia(ADUPI); Ikatan Pemulung Indonesia (IPI); dan Responsible Care Indonesia membuat program daur ulang sampah di Kelurahan Mintaragen.
” Kami berkomitmen Tegal harus bersih dari sampah di Tahun 2021.Untuk itu di dalam mengelola sampah kami melakukan sinergi dengan para stakeholder terkait melalui program daur ulang sampah ini. Kami berharap dengan hadirnya program ini Tegal bisa menjadi semakin bebas sampah dan perekonomian rakyat semakin meningkat,” ujar Muhammad Jumadi Wakil Wali Kota Tegal mewakili Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono yang berhalangan hadir.
Lebih lanjut dikatakan Muhammad Jumadi, sebelum hadirnya program ini, Tegal selalu mengalami kendala sampah yang sama yakni sampah tetap menumpuk, karena pengelolaan sampah dengan konsep lama yaitu dikumpulkan kemudian diangkut dan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) tidak dapat menyelesaikan masalah sampah.
“Syukur alhamdulillah di awal tahun 2021 ini Kota Tegal telah membuat perubahan tatanan pengelolaan sampah, yang pada mulanya hanya dijadikan kompos, bahan daur ulang, maupun berakhir di TPA, kini telah menggunakan mesin predator yang mampu mengolah hampir semua jenis sampah yang menghasilkan briket sampah,” ungkap Muhammad Jumadi.
Dalam kesempatan tersebut,Muhammad Jumadi mengucapkan terima kasih kepada PT Kemasan Ciptatama Sempurna yang telah memberi bantuan CSR berupa mesin predator dan secara resmi dilaunching pada event Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang berlangsung pada Rabu (24/2/2021)“Dan Kota Tegal merupakan yang pertama di Indonesia yang merubah sampah menjadi briket melalui mesin predator,” sebut Muhammad Jumadi
Presiden Direktur PT. Trinseo Materials Indonesia dan Direktur Sustainability Responsible Care® Indonesia, Hanggara Sukandar yang juga berperan selaku Direktur Konsultan Keberlanjutan untuk Pusat Pengelolaan Sampah Kota Tegal juga menyampaikan bahwa kolaborasi program daur ulang ini memiliki tujuan akhir untuk mencapai ekonomi sirkular.
“Saya juga merasa sangat bersyukur menjadi Direktur Konsultan untuk Pusat Pengelolaan Sampah Kota Tegal. Kolaborasi ini merupakan contoh sempurna yang menggambarkan bahwa dengan adanya upaya bersama seperti ini, kami membantu menutup lobang lingkaran ekonomi sirkular di Indonesia dan sekitarnya,” tutur Hanggara Sukandar.
Wahyudi Sulistya, Direktur Kemasan Group dalam sambutannya lebih menekankan pentingnya daur ulang sampah plastik karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. “Kemasan Group telah menyumbangkan kepada pusat pengelolaan sampah Kota Tegal satu unit mesin pemadat PS dan satu unit mesin predator sampah, yang mana mesin predator sampah tersebut mampu mengolah 20 ton sampah basah setiap hari. Saya berharap ini dapat membantu tercpainya ekonomi sirkular,” tutup Wahyudi Sulistya.(Hs.Foto.Vector)