Kreatif Menjual Produk Lokal di Era Digital

Muna,Gpriority-Produk lokal harus go internasional. Itulah yang diucapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam setiap kesempatan bincang virtual dengan kepala daerah.

Guna mendukung program Presiden Jokowi dan Pemerintah Pusat maka dalam Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, kali ini diselenggarakan secara virtual di Muna, Sulawesi Tenggara (26/10), oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo tema yang diangkat adalah “Kreatif Menjual Produk Lokal di Era Digital”.

Acara sendiri dipandu oleh Fritz Wongkar selaku moderator serta menghadirkan empat narasumber, di antaranya Isnawati Iilahude selaku pelaku UMKM dan make-up artist profesional, Hadi Wahyudi selaku Kepala Museum dan Taman Budaya Kabupaten Muna, Nadia Harsya selaku Financial Planner, dan Fitriaman selaku dosen FEB Universitas Halu Oleo. Pada program kali ini diikuti oleh 897 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.

Tepat pukul 14.00 WITA, acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, Keynote Speaker Sitti Leomo Bachrun selaku Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekrasnada) Kabupaten Muna, turut menyampaikan tentang pentingnya kecakapan digital terkait transformasi digital. Ia mengatakan, keberadaan transformasi digital membuat kita perlu berhati-hati akan bahaya jejak digital yang mengancam. Dalam kesempatan yang sama, Sitti juga menjelaskan produk-produk lokal yang berasal dari Muna, salah satunya adalah kacang mede.

Sesi pemaparan materi dimulai dengan narasumber pertama yaitu Isnawati Iilahude yang membawakan tema “Mengenal Loka Pasar: Aksesibilitas, Jenis, dan Fitur”. Jenis-jenis lokapasar, terang Isna, terdiri atas lokapasar murni, lokapasar konsinyasi, lokapasar horizontal, serta lokapasar global. Ia juga membandingkan lokapasar dengan bisnis konvensional yang membutuhkan banyak hal, seperti tempat dan lokasi yang strategis, karyawan, produk untuk dipajang, serta jam operasional yang terbatas. “Salah satu tips berjualan dan promosi di lokapasar adalah dengan memaksimalkan fitur yang tersedia,” kata dia.

Selanjutnya, Hadi Wahyudi selaku pemateri kedua membawakan tema “Peran dan Fungsi e-Market dalam Mendukung Produk Lokal”. Hadi memaparkan beberapa kunci agar produk lokal bisa bersaing dengan produk nasional, yaitu meningkatkan kualitas produk, kualitas sumber daya manusia, serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat. “Salah satu strategi agar pembeli loyal terhadap produk lokal adalah dengan membangun hubungan yang baik antara penjual dengan konsumen,” ungkapnya.

Pemateri ketiga, Nadia Harsya, menyampaikan tema “Belanja Daring: Konsumtif Jadi Produktif”. Menurut dia, dalam mengelola bujet ideal setiap bulan, dahulukan cicilan utang dan menabung di awal gajian. Kemudian, membayar sedekah dan zakat lalu kelola bujet kebutuhan rutin untuk hal esensial terlebih dahulu. Jika sulit mengelola bujet bulanan, dapat dipecah menjadi bujet mingguan. “Buat prioritas kebutuhan agar kita tidak lapar mata,” pesan dia.

Adapun, pemateri terakhir adalah Fitriaman dengan tema “Pentingnya Perlindungan Hak Paten di Ranah Digital”. Fitriaman mengatakan bahwa untuk mendapatkan hak paten, kita harus mengikuti proses yang panjang dan memerlukan biaya pendaftaran yang cukup mahal. Ia juga mengatakan bahwa tidak semua hasil karya bisa dilindungi dengan hak paten, misalnya karya sastra, karya fotografi, dan karya sinematografi. “Hak paten hanya digunakan untuk melindungi temuan yang terkait pada bidang teknologi,” pungkasnya.

Setelah sesi pemaparan selesai, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut beragam pertanyaan menarik dari para peserta. Sebanyak 10 penanya beruntung akan mendapatkan uang elektronik masing-masing sebesar Rp100.000 dari panitia.

Salah satu pertanyaan dari peserta adalah bagaimana cara memulai berjualan bagi pemula. Menurut Isna, hal pertama yang dibutuhkan adalah menetapkan ide, apakah mau berjualan produk sendiri atau menjadi reseller. Selanjutnya, kita dapat melakukan riset terhadap penjual lain yang menjual produk yang sama dengan kita, seperti apa kelebihan produk mereka, sehingga kita dapat melakukan evaluasi serta meningkatkan kualitas produk yang ingin kita jual.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (Hs.Foto.dok.Dyandra Promosindo)