Jakarta,GPriority.co.id-Kasus penculikan anak yang di alami oleh Malika menjadi pelajaran bagi para orang tua agar lebih extra waspada walau sudah mengenal sosok pelaku.
Aksi yang terbilang nekat tersebut, membuat sebagian orang tua khawatir dan waswas terhadap siapapun baik itu orang dikenal maupun asing.
Untuk itu, berikut tips bagi orang tua untuk mencegah penculikan anak Kembali terulang.
1. Beri batasan dan pengawasan
Setiap orangtua perlu memberikan batasan kepada anak-anak ke mana saja mereka boleh pergi. Awasi mereka di tempat-tempat seperti mal, bioskop, taman, kamar mandi umum, atau sekadar bermain di sekitar rumah sekalipun.
2. Jangan dandani anak terlalu mencolok
Hindari mendandani anak-anak dengan pakaian dan nama mereka. Ini karena, anak-anak cenderung mempercayai orang dewasa yang sudah tahu nama mereka. Selain itu, hindari mengenakan anak dengan perhiasan yang dapat menarik perhatian orang asing yang mungkin mengincarnya.
3. Awasi kegiatan anak di internet
Di era yang serba digital ini, bukan hanya orang dewasa saja yang sudah bisa menggunakan gadget. Anak-anak yang terbilang masih balita kini banyak yang sudah bisa menggunakan perangkat ini. Untuk anak-anak yang sudah lebih besar, orangtua mungkin harus lebih waspada terhadap ancaman di internet.
4. Beri pemahaman tentang orang asing
Penting untuk ayah dan ibu agar memberi pemahaman tentang orang asing kepada Si Kecil. Beritahu anak untuk jangan pernah menerima permen atau hadiah apa pun dari orang asing. Jangan pernah pergi bersama dengan orang asing, meskipun kedengarannya menyenangkan. Predator dapat memancing anak-anak dengan pertanyaan menarik yang menarik perhatian Si Kecil.
5. Ajari anak untuk membela diri
Orangtua mungkin perlu mengajari anak-anak untuk membela diri dari kecil. Katakan pada Si Kecil untuk lari dan berteriak jika ada seseorang mengikuti mereka atau mencoba memaksa masuk ke mobil. Katakan tidak kepada siapa pun yang mencoba membuat mereka untuk melakukan sesuatu yang menurut ayah dan ibu salah atau menyentuh mereka dengan cara yang membuat anak merasa tidak nyaman.(Da.Foto:istimewa)