Mengenal Budidaya dan Peluang Eksport Ikan Kancra

Ikan kancra atau lebih dikenal ikan dewa merupakan salah satu ikan air tawar ini memang memiliki daya tarik berupa bentuknya yang indah serta rasa dagingnya yang memang juga nikmat.

Ikan kancra merupakan ikan yang memiliki sifat spesifik lokasi, yaitu berkembang pada habitat tertentu saja seperti perairan sungai beraliran deras, jernih, dan berbatu serta termasuk ke dalam omnivore. Lokasi yang merupakan habitat ikan endemic ini terdapat di daerah Jawa Barat seperti Kuningan, Subang, Cigugur, Cibulan, Cibeureumdan Cimalaka, Sumedang, Sukabumi dan Bogor.

Sayangnya belakangan ini ikan yang masih satu famili dengan ikan mas ini sudah semakin jarang ditemui, penyebabnya adalah kurangnya praktik serta teknologi pembenihan pada ikan kancra untuk mengembang biakan ikan kancra ini. Hal ini tentu saja mengundang keprihatinan mengingat di tahun 2021, ekspor Ikan Mas ke Negara Malaysia jumlahnya semakin meningkat.

Guna mengatasi permasalahan tersebut Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor bekerjasama dengan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) mencoba melakukan sosialisasi kepada para peternak ikan untuk melakukan budidaya mengingat harganya yang tergolong tinggi per-kg nya.

Peternak ikan asal Bogor yang ditemui oleh Gpriority pada Sabtu (5/6/2021) membenarkan bahwa harga ikan kancra per-kg nya bisa mencapai Rp.800 ribu,-.” Per-kg tergantung ukuran ada yang 1 ekor per-kg nya ada juga yang 2 ekor,” jelas petani tersebut.

Dengan harga jual yang lumayan tinggi ditambah dengan peluang ekspor ke Malaysia yang sangat tinggi, peternak ikan tersebut pun sebenarnya ingin beralih membudidayakan ikan kancra.” Saat ini saya beternak lele, untuk itulah saya akan mempelajarinya secara perlahan mengingat teknik pembudidayaannya berbeda dengan lele dan jenis ikan air tawar lainnya,” jelas peternak tersebut.

Terkait dengan cara budidayanya, peternak tersebut menjelaskan sebelum benih ikan Dewa ditebarkan, kolam perlu diolah, diberi kapur (bila tanah kolam sebelumnya bersifat asam) dan ditebari pupuk kandang 1 Kg/M2. Jangan lupa pematang kolam juga harus diperbaiki agar tidak bocor. Bila persiapan sudah beres, kolam selanjutnya diisi air hingga setinggi 30 – 40 Cm.

Seminggu kemudian, benih ikan Dewa sudah bisa ditebarkan. Agar tidak stress, saat penebaran perlu dilakukan secara hati-hati melalui proses aklimatisasi, penyesuaian suhu air kolam denganair dalam wadah benih. Biarkan wadah benih (kantong plastik) berada di dalam kolam beberapa saat. Berikutnya kantong dibuka dan dimiringkan, biarkan benih keluar sendiri dari dalam wadah.

Perawatan selanjutnya, menjaga air agar alirannya tetap lancar. Selama pemeliharaan, air kolam diusahakan sedalam sekitar 80 – 100 Cm. Jangan lupa, pakan bergizi berupa pelet perlu diberikan sehari tiga kali dengan dosis sekitar 3 persen dari berat biomassa.

Terkait dengan waktu panen,petani tersebut menjelaskan tergantung saat penanaman pembibitan.” Jika yang ditebar benih ikan Dewa berukuran 2-3 Cm, maka waktu panen yang dibutuhkan sekitar 3 tahun untuk mencapai ukuran 1 Kg seekornya,” jelas petani tersebut.

Mengenai omset yang akan didapat jika membudidayakan ikan tersebut, peternak tersebut menjelaskan bisa mencapai puluhan juta rupiah.(Hs)