Mengenal Fitrah Based Education

Jakarta, GPriority.co.id – Fitrah berarti potensi, kebaikan bawaan, tabiat. Menurut Ust. Harry Santosa, seorang praktisi pendidikan anak dengan metode fitrah based education sekaligus penulis buku Fitrah Base Education, menyebut fitrah adalah Islamic concept of human nature. Sejak lahir manusia telah membawa kebaikan untuk menjalani peran sebagai manusia dan meciptakan peradaban agar menjadi hamba Allah dan Khilafah di bumi.

Untuk dapat menumbuhkan kebaikan ini, manusia memerlukan pendidikan yang tepat bahkan sejak dilahirkan ke bumi. Pasalnya, perkembangan anak dipengaruhi oleh factor genetic (nature) dan lingkungan (nurture). Sehingga keduanya harus berjalan beriringan.

Konsep ini oleh Ust. Harry Santosa dijelaskan melalui Fitrah Based Education. Di mana ada 8 aspek fitrah yang dimiliki manusia. Fitrah Based Education bertujuan agar para orang tua dan pendidik dapat mendidik anak sesuai fitrahnya.

1.Fitrah Keimanan
Fitrah keimanan mengacu pada kecenderungan manusia untuk beriman dan bertuhan. Hal ini merujuk pada Al-Qura’an surat Al-Araf ayat 172 yang menjelaskan tentang kesaksian manusia tentang pengakuan Allah sebagai Tuhannya.

Fitrah ini dapat ditumbuhkan sejak anak lahir ke dunia hingga sebelum berusia 7 tahun. Sebab, usia 7 tahun pertama merupakan masa dimana anak sedang berimajinasi. Maka diperlukan didikan yang lembut, bukan dengan kemarahan. Tumbuhkan gairah cinta kepada Islam, Allah, dan Rasul-Nya melalui ciptaan-ciptaan Allah yang ada di sekelilingnya.

2.Fitrah Jasmani (Fisik dan Indera)
Setiap anak lahir membawa fisik yang suka bergerak aktif dan panca indera yang berinteraksi dengan bumi dan kehidupan. Setiap anak juga menyukai kebersihan, hidup yang sehat, dan baik.

Begitu pula dengan indera yang suka menerima input bahagia dan menenangkan. Kondisi ini merupakan penciptaan Allah yang dirancang agar manusia mampu menjalani kehidupan di bumi. Fitrah fisik manusia ini diantaranya ada pada bayi yang menyukai hidup sehat dan bersih. Mereka akan risih dan menangis jika pakaiannya kotor atau basah.

3.Fitrah Perkembangan
Fitrah ini berkaitan dengan perkembangan manusia yang memiliki tahapan. Dalam setiap proses tahapan tersebut memiliki cara dan tujuan masing-masing yang harus disesuaikan dengan tahapan fitrah perkembangan.

Dimulai dari merancang pendidikan fitrah untuk anak ketika berusia 0-6 tahun, lalu pada tahap usia 7-10 tahun, selanjutnya pada usia 11-14 tahun, dan usia 15 tahun ke atas. Karena peran pendidikan adalah menumbuhkan fitrah anak, maka proses perkembangan harus mengikuti sunatullah tahapan waktu. Penting bagi orang tua mempelajari pertumbuhan fitrah pada tiap tahapan tersebut dan menyusunnya menjadi roadmap.

4.Fitrah Belajar dan Bernalar
Bayi adalah pembelajar, penjelajah dan memiliki rasa penasaran yang tinggi. Bayi yang merangkak akan terus belajar berdiri, berjalan, hingga melompat dan berlari. Itu merupakan potensi fitrah belajar anak.

Anak memerlukan ruang terbuka di alam dan hati bagi imajinasi kreatifnya, bagi naluri penjelajah dan rasa penasarannya. Tujuannya tidak lain untuk menumbuhkan gairah belajar pada anak, sehingga ketika beranjak dewasa mereka dapat terus menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

5.Fitrah Individualitas dan Sosial
Di usia anak 0-7 tahun merupakan fitrah individualitas. Mereka belum memiliki tanggung jawab sosial dan moral. Sedangkan mulai usia 7 tahun merupakan fitrah sosial anak. Mereka harus diajarkan untuk memiliki kesadaran terhadap lingkungannya. Orang tua tidak boleh menekan fitrah sosial saat anak menjalani fitrah individualnya. Sosialitas akan tumbuh baik jika hak individualitasnya terpenuhi dengan baik.

6.Fitrah Bakat
Fitrah bakat adalah potensi keunikan berupa skill dan knowledge yang telah Allah tanamkan pada anak sejak pertama kali diciptakan. Maka, fokuslah pada kelebihan anak bukan pada kekurangannya. Bila fitrah bakat ini tumbuh dengan sempurna, maka seseorang akan merasa bahagia, istimewa dan menjalani kehidupan lebih tenang. Dari sini seseorang dapat menemukan perannya di bumi.

7.Fitrah Bahasa dan Estetika
Setiap anak memiliki selera keindahan dan menyukai keindahan. Keindahan itu termasuk dalam kesenian, keharmonisan, kesusastreraan dan seterusnya. Anak juga terlahir dengan kemampuan berbahasa, bahkan sejak mereka baru saja dilahirkan. Maka ajarkanlah bahasa yang baik dan indah. Agar fitrah bahasa dan estetika anak bisa berjalan lurus. Diantaranya bisa melalui bacaan atau sastra.

8.Fitrah Seksualitas dan Cinta
Fitrah seksualitas adalah bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai dengan gendernya, apakah dia laki-laki atau perempuan. Tujuannya membuat anak memahami identitas seksualnya, sehingga mereka mampu berperan sesuai dengan identitasnya sekaligus melindungi diri dari kejahatan seksual.

Dalam praktiknya orang tua sebenarnya hanya perlu menjaga fitrah anak, yakni membiarkan anak tumbuh sesuai dengan fitrah yang telah diberikan Allah SWT. Namun demikian tugas ini tidak mudah karena kesabaran dan konsistensi orang tua akan diuji. Hal ini mengingat pendidikan fitrah tidak ditemui pada pendidikan formal. (Vn.Foto.Istimewa)