Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Dimas | Foto: Kemlu.go.id
Jakarta, GPriorty.co.id — Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, dalam memperkuat kerja sama ekonomi pentingnya memiliki perdagangan yang lebih seimbang.
“Saya tekankan pentingnya memiliki perdagangan yang lebih seimbang,” ungkapnya yang dilansir dari Kemlu.go.id, Senin (9/10) di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta.
Kerja sama ini dilakukan dengan melakukan hubungan bilayteral dengan Brasil. Indonesia dan Brasil merupakan dua negara ekonomi beesar yang sedang berkembang, juga sesama Global South dan anggota G20.
Kerja sama antara Indonesia dan Brasil akan memberikan banyak kontribusi bagi dunia yang penuh ketidakpastian, dengan membentuk agenda internasional untuk membawa suara dan kepentingan dari Global South.
Ada enam hal yang diungkapkan oleh Menlu Retno Marsudi atas kerja sama tersebut, antara lain:
Pertama, sangat penting untuk memulai negoisasi Indonesia-MERCOSUR Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Kedua, mendorong Brasil untuk berinvestasi dalam pengembangbiakan ternak sapi di Indonesia.
Ketiga, meminta Brasil membuka akses untuk produk perikanan Indonesia.
Keempat, mengembangkan produksi vaksin bersama untuk penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kelima, mendorong kerja sama dalam energi terbarukan, termasuk pengembangan ethanol (biofuel) dan perkebunan tebu, serta kolaborasi riset (R&D) dalam meningkatkan produksi biofuel.
Keenam, mendorong kerja sama dalam sains dan teknologi serta inovasi, khususnya untuk mendukung ketahanan pangan dan energi.
“Saya ingin menekankan bahwa ketahanan energi dan pangan harus menjadi prioritas hubungan bilateral kita,” ungkap Menlu Retno Marsudi.
“Selain itu, kerja sama dalam isu kehutanan juga harus menjadi prioritas kedua negara. Indonesia dan Brasil adalah dua negara yang memiliki hutan yang luas,” tandasnya.