Paska Banjir, Sektor Pertanian di Aceh Utara Alami Kerugian Mencapai Rp70.7 Miliar

Aceh Utara, Gpriority.co.id – Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara, Ir Erwandi mengatakan, dari 38.417 hektar lahan sawah yang ada di kabupaten itu, 4.014 hektar tanaman padi masyarakat terkena dampak.

Jumlah tersebut, Erwandi menyebut belum termasuk komoditi lainnya, seperti komoditi cabe merah dan kedelai.

“Kerugian ditaksir mencapai Rp70.7 miliar lrbih. Ini asumsi bila semua lahan terkena puso,” kata Erwandi, di Lhoksukon, Minggu 15 Oktober 2022 kemarin.

Menurutnya, data yang diterimanya tersebut belum final. Ia mengaku, hingga saat ini petugas masih terus melakukan pendataan.

Erwan merincikan, taksiran kerugian persemaian padi pada lahan seluas 1.001 hektar, kerugian mencapai Rp240 juta lebih. Selain itu, dampak banjir yang merendam padi seluas 4.946 hektar, taksiran kerugian mencapai Rp70,1 miliar.

Sedangkan komoditi cabe merah, kata dia, yang terdampak kurang lebih seluas 13 hektar, dengan kerugian kurang lebih Rp.195 juta.

“Begitu juga dengan kedelai ada 30,5 hektar terdampak. Puso mencapai 21 hektar dengan kerugian Rp102 juta lebih,” ujarnya.

Seperti diketahui, di Gampong Menje Matang Ubi, air masih menggenangi 50 hektar lahan sawah. Ada sekitar 50 hektar mengalami puso. Petani mengaku rugi dua kali dalam tahun 2022 ini akibat banjir.

Sebagian warga terpaksa berjibaku memotong padi yang masih terendam dan menjemur di tepi pematang sawah.

Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi yang saat itu dihubungi menyebutkan bakal memberikan keringanan bantuan bibit dan pupuk kepada petani terdampak banjir.

“Sedang kita upayakan. Dan sekarang sedang kita koordinasikan dengan dinas teknis di Provinsi dan Kementerian,” kata Azwardi baru-baru ini.