Tidak hanya klub sepakbolanya saja yang terkenal yakni PSS Sleman, Kabupaten Sleman dikenal juga sebagai kabupaten yang memiliki destinasi pariwisata yang memiliki pesona keindahan yang mampu memikat wisatawan.
Kabupaten Sleman Yogyakarta menyimpan banyak sekali destinasi wisata menarik yang wajib dikunjungi, mulai dari wisata kuliner, wisata edukasi hingga peninggalan sejarah berupa candi candi yang hingga kini masih terjaga.
Wisata Sleman Yogyakarta juga mempunyai keunikan sendiri yang akan Anda dapatkan ketika berkunjung ke sana. Karena banyaknya wisata di Sleman, dan jika ditelusiri satu persatu bisa memakan waktu hingga dua bulan lamanya, makanya penulis mencoba memilihkannya untuk Anda berdasarkan jarak, keindahan dan keunikan yang akan Anda peroleh selama berwisata di sana.
Tebing Breksi
Unik itulah yang dikatakan oleh penulis begitu memasuki tempat wisata ini, sebab lebih mengedepankan tebing sebagai obyeknya.
Tebing yang tampak bagai mahakarya seni raksasa ini memang lebih banyak disukai bagi penikmat wisata khusus yang bersifat petualangan seperti misalnya panjat tebing, sepeda gunung atau fotografi. Banyak bagian dari tempat ini yang indah untuk dijadikan sebagai obyek foto. Foto pre wedding juga sangat cocok jika dilakukan di tempat ini.
Jika dilihat-lihat maka tempat yang diresmikan oleh Gubernur DI Yogyakarta pada 30 Mei 2015 ini mirip dengan Brown Canyon di Semarang atau bentuk mini dari Grand Canyon di Amerika Serikat. Mungkin dengan semangat yang sama maka dibukalah tempat ini menjadi obyek wisata.
Dari puncak tebingnya, kita dapat melihat lanskap Candi Prambanan, Candi Sojiwan, Candi Barong dan kemegahan Gunung Merapi bahkan kota Yogyakarta. Bagi Anda yang ingin mencapai puncak tebing tidak perlu khawatir repot, dikarenakan suda dibentuk anak tangga di sisi tebing menuju ke atas. Anak tangga di sisi tebing ini juga cantik untuk obyek berfoto.
Ratu Boko
Di masa pemerintahan Rakai Panangkaran, berdirilah sebuah Istana yang cukup megah bernama Ratu Boko. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara ( yang memiliki arti biara di bukit yang penuh kedamaian) ini didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Jadi tidaklah mengherankan ketika berada di istana ini, Anda bisa merasakan kedamaian sambil melihat pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi.
Ratu Boko sendiri terletak di 196 meter di atas permukaan laut dan memiliki luas 250.000 m2. Istana Ratu Boko terbagi menjadi empat, yaitu tengah, barat, tenggara, dan timur. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, dan Paseban. Sementara, bagian tenggara meliputi Pendopo, Balai-Balai, 3 candi, kolam, dan kompleks Keputren. Kompleks gua, Stupa Budha, dan kolam terdapat di bagian timur. Sedangkan bagian barat hanya terdiri atas perbukitan.
Bila masuk dari pintu gerbang istana, Anda langsung menuju bagian tengah. Anda juga akan disambut dua buah gapura tinggi . Gapura pertama memiliki 3 pintu sementara gapura kedua memiliki 5 pintu. Pada gapura pertama, Anda akan menemukan tulisan ‘Panabwara’. Kata itu, berdasarkan prasasti Wanua Tengah III, yang dituliskan oleh Rakai Panabwara, (keturunan Rakai Panangkaran). Tujuan penulisan namanya adalah untuk melegitimasi kekuasaan, memberi ‘kekuatan’ sehingga lebih agung dan memberi tanda bahwa bangunan itu adalah bangunan utama.
Sekitar 45 meter dari gapura kedua, Anda akan menemui bangungan candi yang berbahan dasar batu putih sehingga disebut Candi Batu Putih. Tak jauh dari situ, akan ditemukan pula Candi Pembakaran. Candi itu berbentuk bujur sangkar (26 meter x 26 meter) dan memiliki 2 teras. Sesuai namanya, candi itu digunakan untuk pembakaran jenasah. Selain kedua candi itu, sebuah batu berumpak dan kolam akan ditemui kemudian bila anda berjalan kurang lebih 10 meter dari Candi Pembakaran.
Sumur penuh misteri akan ditemui bila berjalan ke arah tenggara dari Candi Pembakaran. Konon, sumur tersebut bernama Amerta Mantana yang berarti air suci yang diberikan mantra. Kini, airnya pun masih sering dipakai. Masyarakat setempat mengatakan, air sumur itu dapat membawa keberuntungan bagi pemakainya. Sementara orang-orang Hindu menggunakannya untuk Upacara Tawur agung sehari sebelum Nyepi.
The World Landmarks Merapi Park
Dengan merogoh kocek Rp.15.000,- Anda sudah bisa keliling dunia. Kok Bisa? Bisalah kalau tidak percaya datang saja ke Merapi Park. Karena disanalah beragam landmark top dunia dalam versi mini hadir.
Lantas apa saja yang ditawarkan? Sesuai dengan namanya, Merapi Park atau yang disebut juga dengan The World Landmarks Merapi Park menawarkan beraneka ragam miniatur yang ada di dunia seperti Menara Eiffel, Menara Pisa, Patung Liberty, dan sebagainya.
Di lereng Merapi yang menjadi lokasi dibangunnya miniatur, Anda bisa juga menemukan spot-spot menarik untuk berfoto seperti telepon umum London, Big Ben, kotak pos London, dan masih banyak lagi. Bahkan, taman bunga berwarna-warni yang mengelilingi miniatur-miniatur landmark tersebut juga nampak indah dan bagus sebagai background foto.
Selain ikon negara-negara, wisatawan pun bisa menikmati gagahnya gunung merapi yang jika tidak tertutup kabut akan terlihat jelas dari dari sisi utara The World Landmarks Merapi Park .
Suasana Desa Pakembinangun yang asri dan sejuk juga dapat dinikmati wisatawan sambil bercengkrama atau beristirahat di gazebo yang ada di The World Landmarks Merapi Park .
“Kita ada gazebo untuk beristirahat menikmati alam dan suasana di sini,” tutur Betha Eridany, salah satu petugas operasional The World Landmarks Merapi Park yang ditemui penulis beberapa minggu yang lalu.
Betha juga mengatakan di The World Landmarks Merapi Park, Anda juga bisa bersantap siang ataupun makan malam, karena di taman yang terletak di Jalan Kaliurang km 22 ada sebuah restoran berkonsep tradisional, dikarenakan bangunannya berbentuk pendopo serta meja dan kursinya terbuat dari kayu.
Untuk menu makanan dan minuman di restoran yang bernama leyeh-leyeh semuanya tradisional. Menariknya harga yang ditawarkan pun cukup murah hanya Rp.10.000,-. Jadi tidaklah mengherankan jika Leyeh-leyeh selalu dipadati pengunjung dalam setiap harinya.
Kali Adem
Erupsi yang terjadi pada 2006 dan 2010 telah merubah wajah Kaliadem yang dulunya hijau dengan hamparan tanah yang luas menjadi tandus dan berwarna abu-abu akibat tertimbun bekas lahar merapi. Meskipun demikian, tidak mengurangi minat wisatawan untuk berwisata ke sana, pasalnya wisatawan dapat melihat dari dekat material bekas letusan gunung Merapi serta menyaksikan sebuah bunker tempat perlindungan yang telah merenggut nyawa dua relawan.
Menurut Alif penduduk sekitar, bunker tersebut dibangun untuk perlindungan bila sewaktu-waktu Merapi menyemburkan awan panas. Akan tetapi letusan pada tahun 2006 tersebut selain menyemburkan awan panas juga memuntahkan material berupa pasir dan bebatuan panas yang mampu menumbangkan Geger Boyo ( bukit yang berada di bagian selatan Merapi, sehingga menimbunn kawasan Kaliadem
Akibatnya material panas tersebut menimbun bunker setebal 3 m dengan panas sekitar 1000 ° C. Walaupun bunker tersebut dibuat dari beton setebal 25 cm dan pintu dari besi, akan tetapi panas yang diterima sangat besar sehingga bisa masuk kedalam yang mengakibatkan 2 relawan meninggal karena suhu panas. Seorang relawan ditemukan tewas berendam dalam bak mandi, sedangkan seorang lainnya tewas didepan pintu besi.
Kini bunker tersebut sudah dibersihkan dan dicat putih, di depan pintu bunker terdapat prasasti mengisahkan riwayat bunker tersebut. Nah bagi Anda yang akan berkunjung ke Kaliadem disarankan datang pada malam hari karena lelehan lava pijar berwarna merah yang menuruni kubah lava hanya dapat dilihat pada malam hari.
Untuk menuju ke sana, Anda disarankan untuk menyewa jasa lava tour kaliurang kaliadem. Sebab Anda akan diantarkan hingga puas berkeliling di Kaliadem.
Prambanan
Cuaca cerah yang hinggap di Yogyakarta langsung terasa sejuk ketika masuk di Candi Prambanan, pasalnya banyak pepohonan dan taman di sepanjang jalan menuju pelataran candi. Memasuki pelataran candi, Anda akan melihat candi-candi hindu yang masih berdiri kokoh seperti Candi Siwa, Brahma, Wisnu,Nandi, Angsa, garuda,Apit, Kelir, Sudut dan candi lainnnya yang jika dihitung jumlahnya bisa mencapai ratusan.
Selain candi, Anda juga bisa menemukan area bermain untuk anak-anak seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan dan kereta listrik.
Yang menarik saat Anda berkunjung ke Prambanan, Anda bisa menaiki shuttle bus yang telah disediakan. Namun bagi Anda yang tidak ingin menggunakan shuttle bus bisa menyewa sepeda yang harganya lumayan murah. Puas berkeliling candi, Anda bisa mendatangi museum, di sana Anda bisa menikmati jamu sambil ditemani oleh alunan gamelan.
Jogja Bay Waterpark
Bagi Anda yang ingin merasakan keunikan ketika berada di waterpark, penulis sarankan untuk berkunjung ke Jogja Bay Adventure Pirates Waterpark. Pasalnya waterpark terluas, tercanggih, terbesar dan terlengkap di Indonesia merupakan taman wisata air terbaru yang mengusung tema bajak laut dengan memadukan unsur Pulau Jawa dan Eropa.
Lalu ada apa saja di Jogja Bay Adventure Pirates Waterpark, di sana ada 19 wahana permainan yang siap menghibur Anda seperti Ziggy Giant Barrel, Hip Playground, Memo Racer, South Beach, Brando Boomerango, Wahana How to survive in tsunami and earthquake dan wahana lainnya. Namun menurut pantauan penulis Wahana How to survive in tsunami and earthquake menjadi salah satu wahana yang paling diminati. Pasalnya wahana ini menggambarkan keberadaan tsunami yang ganas, sehingga pengunjung terpacu adrenalinnya untuk mencoba.
Meskipun terdengar berbahaya, Anda tidak perlu khawatir, Karena semua wahana yang ada di Jogja Bay waterpark ini aman dan telah teruji. Selain itu, di wahana ini, Anda juga bisa belajar mengenai apa yang harus dilakukan ketika terjadi ombak besar.
Bagi Anda yang berminat untuk datang ke Jogja Bay Adventure Pirates Waterpark, cukup membayar Rp.60.000 untuk anak-anak dan Rp. 90.000 untuk orang dewasa. Untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun gratis, sementara dewasa di atas 65 tahun adalah harganya sama dengan anak-anak yakni Rp.60.000.
Candi Sambi Sari
Bagi yang sering berkunjung ke candi, pasti banyak yang mengatakan letaknya di tanah yang tinggi. namun tahukan Anda, di Yogyakarta ada sebuah candi yang lokasinya cukup unik, yaitu terletak kira-kira 6,5 meter lebih rendah dari permukaan tanah. Namanya Candi Sambisari.
Candi ini dibangun sekitar abad ke-9 pada masa pemerintahan Raja Rakai Garung. Candi hindu ini sempat terkubur material vulkanik Merapi. Namun di tahun 1996 ada seorang petani Dusun Sambisari yang tanpa sengaja menemukan candi yang telah terkubur berabad-abad ini. Setelah dilakukan proses eskavasi, Candi Sambisari pun kembali menampilkan sosoknya yang anggun dan megah.
Candi Sambisari terdiri dari kompleks candi induk dan tiga candi pewara (candi pendamping) dengan dikelilingi pagar batu dua lapis. Untuk memasuki area candi terdapat empat pintu masuk. Sepintas melihat Candi Sambisari menyerupai kastil batu yang terletak di tengah taman yang ditumbuhi rerumputan yang teratur. Keindahan inilah yang membuat wisatawan menjadikan Candi Sambisari sebagai background foto bersama keluarga ataupun pra wedding. Puas menikmati pesona Sambisari, wisatawan bisa mampir ke museum mini untuk mengetahui rangkaian sejarah eskavasi candi.
Ulen Sentalu
Museum Ullen Sentalu adalah museum budaya dan sejarah yang terletak di Kaliurang, Yogyakarta. Ullen Sentalu sebenarnya adalah singkatan dari “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Blencong adalah lampu minyak yang ada di atas dalang dalam pertunjukan wayang. Jadi diharapkan setelah time travel ke masa lalu di Ullen Sentalu, hidup kita akan tercerahkan.
Untuk menuju Ullen Sentalu, Anda harus masuk terlebih dahulu ke kawasan wisata Kaliurang. Di sana, Anda diwajibkan untuk membayar Rp.3.000,- sebagai tiket masuk. Setibanya di Ullen Sentalu, kita diharuskan membayar tiket lagi sebesar Rp.30.000,-. Harga ini sudah termasuk guided tour selama 1 jam dan minuman Ratu Mas yang racikannya hanya diketahui oleh keluarga keraton.
Guided tour penulis rasa memang sangat diperlukan, karena ruang-ruang dalam museum dipisahkan oleh jalan setapak outdoor yang berliku seperti labirin. Hadirnya guide juga mampu membawa kita seolah-olah kembali ke masa lalu dengan bermacam ceritanya soal keluarga keraton. Yang membuat penulis terpesona ketika guide yang bernama Antin menceritakan tentang kisah Gusti Nurul Kusumawardhani, putri sultan Hamengkubuwono VII, yang lahir di tahun 1921.
Gusti Nurul sangat cantik, cerdas dan outspoken untuk ukuran puteri keraton pada masanya. Selain mengenyam pendidikan sekolah Belanda, beliau juga mahir berenang, main tenis dan berkuda. Soal hobi berkudanya ini sempat jadi polemik karena dianggap tidak pantas untuk puteri keraton. Tapi Gusti Nurul keukeuh, hingga sang ayah akhirnya mengijinkan, malah membelikan kuda dari Australia. Jangan bayangkan puteri keraton pakai kain jarit dan kebaya naik kuda yaaa… pasti ribet. Ada fotonya Gusti Nurul pakai kostum berkuda ala Eropa gitu, dan tetep anggun.
Antin juga bercerita banyak hal lainnya seputar budaya dan kesenian Jawa, termasuk kenapa Surakarta dicabut statusnya sebagai Daerah Istimewa (dan Jogja masih memegang status itu sampai sekarang) pada masa Presiden Soekarno, lalu soal batik, bedanya batik Solo dan batik Jogja, motif dan makna ragam hias batik serta banyak hal lain. Oya, di beberapa foto puteri keraton Solo, terlihat berpose pakai kain jarit, kebaya tapi sepatunya gaya Eropa. Modis deh! Terus ada ratu Solo yang kalau plesir suka memakai topi model Eropa, sampai punya koleksi topi yang diimpor langsung dari Paris. Sayang di dalam museum kita tidak boleh memfoto, dengan alasan terkait copy right dan konon mengganggu taksu dari berbagai koleksi kuno di sana. (HS.Foto: Lin/IR/istimewa)