Penulis : Ponco | Editor : Lina F | Foto : Kemenperin
Jakarta, GPriority.co.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong para pelaku industri agar ikut berperan aktif dalam menghadapi darurat polusi plastik global. Alasannya, “saat ini, masyarakat di seluruh dunia perlu segera mencari alternatif yang lebih bersih untuk menggantikan plastik, yang telah menyumbang 3,2% dari emisi CO2 global dan mencemari lautan dengan 15 juta ton plastik setiap tahunnya. Bahkan, mikroplastik telah ditemukan di Kutub Utara, di Palung Mariana, di udara yang kita hirup, di ikan yang kita makan, dan di tubuh kita sendiri,” ungkap Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kemenperin, Eko S. A. Cahyanto dalam keterangan rilisnya di Jakarta, pada (12/9).
Selanjutnya Eko menjelaskan, salah satu industri tanah air yang berkomitmen dalam pengurangan sampah plastik adalah PT ATMI IGI Center, industri yang mengembangkan produk berkelanjutan dari Solo, Jawa Tengah. Sebagai realisasinya, PT ATMI IGI Center bersama dengan Solinatra Group B.V pada 17 April 2023 di Jakarta, telah menandatangani MoU dan berkomitmen untuk turut serta dalam menghadapi krisis plastik dunia.
Dalam MoU, kedua belah pihak akan bekerja sama dalam pengembangan Solinatra sebagai alternatif dari plastik yang lebih ramah lingkungan dengan bahan 100% alami terbuat dari material pertanian. “Material ini bukan hanya terbuat dari limbah pertanian, tetapi juga dapat terurai secara alami menjadi kompos tanpa meninggalkan mikroplastik atau zat beracun,” ujar Eko.
Sebagai contoh, lanjut Eko, kapsul kopi yang dibuat dari Solinatra akan menjadi kompos dalam waktu yang bersamaan dengan kulit pisang. Ketika dikomposkan, Solinatra akan menjadikan tanah yang berkualitas. Produk tersebut juga menjadi kompos ketika dibawa ke pabrik pengomposan industri dan tempat pembuangan sampah. Material Solinatra dapat terurai secara hayati di lingkungan serta kehidupan laut, dan nantinya akan terdegradasi secara alami sehingga aman bagi ikan dan kehidupan laut lainya.
Dengan adanya dukungan dari industri tanah air seperti PT ATMI IGI Center dan Solinatra Group B.V sebagai pelopor Eko berharap, “akan menjadi motor penggerak perubahan industri Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan, sambil meningkatkan perdagangan, terutama dalam bidang material berkelanjutan alternatif dari plastik. Selain itu, untuk menghadapi krisis plastik dunia yang semakin mendesak,” pungkas Eko.