Jakarta,Gpriority-Dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral sekaligus meningkatkan perekonomian negara ASEAN, Rabu (8/9/2021), 10 Menteri ekonomi ASEAN termasuk Mendag Muhammad Lutfi menghadiri pertemuan penting ASEAN Free Trade Area (AFTA) Council ke-35, ASEAN Investment Area (AIA) Council ke-24, ASEAN Business Advisory Council (ABAC), serta ASEAN Economic Minister (AEM) ke-53.
Ada banyak sekali masalah yang dibahas di sana termasuk isu perdagangan. Dalam siaran persnya yang dikirim Humas Kemendag pada Kamis (9/9/2021), M.Lutfi mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung sekali beberapa isu perdagangan barang, yaitu General Review ASEAN Trade in Goods Agreement (GR ATIGA) yang akan dimulai tahun 2022, Non Tariff Measures (NTMs) Panel, dan Essential List sebagai bentuk kepedulian penanganan COVID-19. “Hal tersebut akan meningkatkan ekspor Indonesia ke ASEAN serta bekerja sama memenuhi rantai pasok (supply chain) ekonomi global,” ujarnya.
Mendag juga menekankan pentingnya upaya untuk meningkatkan nilai dan kebijakan fasilitasi investasi di ASEAN, “Meskipun di ASEAN kita saling berkompetisi dalam meningkatkan nilai investasi, namun ASEAN tetap harus bekerja sama dalam mendorong penciptaan iklim peraturan investasi yang lebih kondusif dan fasilitatif di kawasan,” tegasnya.
Sementara, pada sesi konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dengan ABAC, para Menteri mendukung sejumlah program dan rekomendasi yang sejalan dengan fokus di sektor kesehatan, penanganan hambatan nontarif, perdagangan digital, dan rantai pasok regional.
”Indonesia memandang penting meningkatkan partisipasi dan dukungan para pelaku usaha di ASEAN sebagai pihak yang memanfaatkan dari hasil kerja sama ekonomi di kawasan. Rekemendasi dan usulan prioritas dari mereka juga juga sangat perlu didukung seperti peningkatan fasilitasi Perdagangan, NTMs toolkit dan pengembangan kapasitas Tenaga Kerja di ASEAN,” tutur Mendag.
Agenda diakhiri dengan pertemuan AEM ke-53. Pada pertemuan ini para menteri ekonomi ASEAN bertukar pandangan terkait penanganan pandemi COVID-19 di masing-masing negara anggota. Selain itu, secara khusus membahas sejumlah langkah konkret dalam mewujudkan upaya integrasi ekonomi ASEAN, khususnya isu-isu seperti tingginya biaya logistik dan kendala pengiriman kontainer yang terdampak pandemi.(Hs.Foto.Humas Kemendag)