1000 KEINDAHAN GAYO LUES

Gayo Lues, “negeri di atas awan” bagaikan serpihan surga yang terhampas ke bumi. Daerah Gayo Lues dipenuhi dengan lokasi wisata alam yang menakjubkan. Dari sekadar tempat untuk rekreasi dengan sanak keluarga hingga lokasi ekspedisi alam.

Salah satu lokasi wisata alam di Gayo Lues adalah Genting. Genting sendiri terletak di kecamatan Pining. Ke Genting memerlukan waktu sekitar 30 menit dari kota Blangkejeren. Pemandangan yang disuguhkan sangat memanjakan mata pengunjung, ditambah lagi dengan hawa yang sejuk membuat perjalanan yang dilalui menjadi sangat berkesan.

Bukan hanya Genting saja, Gayo Lues masih memiliki air terjun yang menjadi primadonanya kabupaten ini. Rerebe sendiri masuk ke wialyah kecamatan Tripe Jaya ini, selalu ramai pengunjung. Terlebih di masa libur semester maupun hari libur nasional, Rerebe selalu dikunjungi wisatawan.

Wilayah Kabupaten Gayo Lues terletak di ketinggian 100 – 3000 m dpl, 56.08% dan dikelilingi oleh pegunungan; Suhu di kabupaten ini dapat mencapai 19 o C menjadikan Gayo Lues sebagai daerah yang sejuk nan asri. Dengan mayoritas masyarakat agraris, mayoritas masyarakat bergerak dibidang pertananian dan peternakan. Walau perkembangan teknologi belum terlalu pesat, masyarakat Gayo Lues mampu menjadi komoditi yang kompeten, tidak kalah dengan daerah tetangga, Aceh tengah maupun kaban jahe.

Karunia Yang Maha Kuasa masih banyak menyelimuti tanah ini, selain alam yang memukau, Gayo Lues juga kaya akan adat dan budaya. Warisan leluhur masih dipertahankan hingga ke generasi-generasi penerus.

Kehidupan sehari-hari masyarakat masih berkaitan erat dengan norma dan istiadat yang telah dianut secara turuntemurun, mulai dari upacara-upacara adat hingga pelaksanaan perayaan, seperti acara hajatan hingga pernikahan.

Suku Gayo menjadi tercatat sebagai penduduk asli dari Negeri 1000 bukit ini. Adat dan Istiadat yang dianut oleh masayrakat sendiri berkaitan erat dengan unsur Islam. Ini ditandai dengan tidak sedikitnya hikayat hikayat yang mengandung unsur Agama islam di dalamnya. Tari saman menjadi salah satu contoh dari masuknya pengaruh Islam dalam budaya masyarakat. Tari saman harus diawali dengan salam, sebagai permintaan rahmat yang Kuasa; tidak hanya itu saja, syair syair yang dipakai dalam tarian ini juga bersenandungkan tentang ajaran Agama Islam serta amanat untuk hidup rukun dan damai.

Dengan mayoritas penduduk merupakan penganut Agama Islam. Gayo Lues dikenal sebagai daerah yang kental dan kuat dengan syari’at. Bahkan dalam masa kepimimpinan H. Muhammad Amru dan Said Sani, Program 1000 hafiz digaungkan demi terciptanya generasi penerus Gayo Lues yang tidak hanya cerdas, namun juga berakhlak mulia dan beriman kepada Allah SWT. Dengan usaha dan sinergitas yang bai dari tiap elemen, program hafiz menuai keberhasilan. Pada tahun 2020 kabupaten Gayo Lues tercatat memiliki lebih dari 2000 hafiz dan hafizah muda. Ini menjadikan Gayo Lues juga dikenal sebagai Negeri 1000 hafiz.

Kabupaten Gayo Lues adalah kabupaten yang terletak di provinsi Aceh pada garis lintang 03 o 40’26” – 40 o 16’55” LU dan gatri bujur 96o 43’24” – 97o 55’24” BT, dengan luas wilayah 5.549,91 km2. Kabupaten ini sendiri menduduki posisi ke 2 sebagai kabupaten dengan wilayah terluas se-provinsi Aceh. Kabupaten Gayo Lues beribukotakan Blangkejeren dan terdiri dari 11 kecamatan.

Pada bagian timur Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Langkat (prov. Sumut), sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Selatan. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh tengah, dan Aceh timur, Kabupaten Nagan Raya serta di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh selatan, Aceh tenggara dan Aceh barat daya.

Dengan suhu rata-rata 24 oC, Gayo Lues dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun, daerah yang juga dijuluki 1000 bukit ini diberkahi dengan 1000 keanekaragaman alam. Tanah yang subur memudahkan masyarakat untuk bercocok tanam maupun menikmati hasil alam secara langsung.#