Jakarta, GPriority.co.id – Jembatan menjadi infrastruktur penguhung yang banyak dijumpai. Namun, sebelum dimanfaatkan terdapat pemeriksaan kelaikannya lewat uji beban.
Dikutip laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum, uji beban bertujuan untuk mengetahui kemampuan beban maksimum dan memastikan keamanan struktur.
Adapun terdapat dua metode dalam uji beban tersebut. Pertama, secara statis dan kedua, dinamis. Berikut penjelasannya.
1. Uji Beban Statis
Uji beban statis menggunakan beban diam berupa truk bermuatan berat yang disusun secara sejajar di sepanjang jembatan. Seluruh lalu lintas yang akan melewati jembatan akan dihentikan selama pengujian.
Uji beban ini meliputi pengukuran lendutan dan residunya, rengangan elemen struktur, pergeseran bearing, pergerakan pile cap, dan gaya kabel.
2. Uji Beban Dinamis
Uji beban dinamis menggunakan beban yang bergerak, dijalankan melewati balok untuk dianalisis benturan rodanya dengan aspal ketika melewati balok tersebut.Pengujian ini dapat mengukur parameter dinamik seperti frekuensi, rasio redaman, kekakuan, dan pola getar.
Itulah 2 uji jembatan yang wajib dilakukan sebelum dilewati. Semoga bermanfaat.
Foto: binamargapu.co.id