Usai dilantik pada 16 September 2020, Perdana Menteri (PM) Jepang, Yoshihide Suga melakukan kunjungan ke beberapa negara termasuk Indonesia. Di Indonesia, Suga melakukan kunjungannya pada Selasa (20/10/2020).
Kunjungan ini menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan siaran pers bersama PM Suga di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat secara virtual melalui aplikasi zoom pada Selasa (21/10/2020) menunjukkan arti pentingnya Indonesia bagi Jepang sekaligus merefleksikan komitmen bersama untuk terus memperkokoh kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia. “ Di tengah dunia yang diwarnai ketidakpastian, kunjungan ini menunjukkan bahwa kita memilih untuk bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain,” kata Jokowi.
Jokowi dalam pernyataan persnya juga mengatakan bahwa ada 4 Point yang dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut. Pertama mengenai kerja sama pengelolaan pandemi. Presiden Jokowi mengatakan bahwa Jepang merupakan mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi. Untuk itulah penandatangan kerja sama Kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada tanggal 19 Oktober yang lalu disambut baik oleh Jokowi.
“ Indonesia dan Jepang juga memiliki kesamaan visi dalam memajukan multilateralisme, termasuk akses vaksin setara dengan harga terjangkau. Saya juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa depan termasuk pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases,” tegas Jokowi.
Kedua, menyepakati pentingnya pembentukan Travel Corridor Arrangement (TCA) bagi bisnis esensial. “Untuk itulah kami akan menugaskan Menteri Luar Negeri Jepang dan Indonesia untuk menegosiasikan detail TCA dan menyelesaikannya dalam waktu satu bulan,” kata Jokowi.
Ketiga, kedua pemimpin membahas upaya memperkuat kerja sama ekonomi. Menurut Presiden Jokowi, Jepang adalah salah satu negara mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi. Dalam kerja sama ekonomi tersebut, Presiden Jokowi menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang ke Indonesia, seperti perusahaan Denso, Sagami, Panasonic, Mitsubishi Chemical, dan Toyota. “Saya tadi juga meminta perhatian terhadap Jepang, adanya kendala izin impor untuk produk pertanian, produk kehutanan, dan produk perikanan dari Indonesia. Saya tadi juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia,” jelasnya.
Keempat, Presiden Jokowi dan PM Suga membahas kemitraan Indonesia-Jepang dalam memperkuat kerja sama multilateral. Terkait hal ini, Presiden Jokowi menekankan pentingnya semangat kerja sama untuk terus diperkuat, terutama di tengah rivalitas yang semakin menajam antara kekuatan besar dunia. “Spirit kerja sama yang inklusif perlu juga dimajukan dalam kerja sama Indo-Pasifik, sebagaimana tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific,” ujarnya.
PM Suga dalam siaran persnya mengaku merasa sangat senang dapat mengunjungi Indonesia yang merupakan negara besar di ASEAN dalam lawatannya ke luar negeri. Ia pun berkomitmen untuk menjalankan point-pont yang sudah dibahas bersama Jokowi.
“Jepang akan bekerja sama dan terus bergandengan tangan dengan Indonesia di semua bidang termasuk kesehatan dan juga ekonomi. Saya berharap kerja sama ini bisa memajukan dua negara di bidang ekonomi dan juga memutus mata rantai Covid-19,” tutup Suga.(Hs.Foto.BPMI Setpres)