Jakarta,Gpriority-Apresiasi besar diberikan Dewan Pimpinan Rakyat Cinta NKRI (DPN GERCIN) kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Dewan Ketahanan Nasional (WANTANAS) yang sudah menggelar sarasehan nasional dengan tema “merawat perdamaian belajar dari resolusi konflik dan damai di Maluku dan Maluku Utara untuk Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur” di Hotel J.S Luwansa,Rasuna Said Kuningan, Jaksel beberapa bulan yang lalu.
Sarasehan nasional dinilai DPN GERCIN-NKRI merupakan kegiatan yang sangat positif sehingga dapat melahirkan konsep konsep yang berlian dalam rangka membangun bangsa dan Negara yang berdaulat adil dan makmur.
DPN GERCIN-NKRI juga memberikan apresiasi kepada SESJEN WANTANAS RI Letjen TNI Doni Monardo yang memiliki keahlian khusus dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di daerah-daerah konflik di Indonesia terlebih khusus di Maluku dan Maluku utara.
DPN GERCIN-NKRI meminta kepada Jokowi melalui WANTANAS RI untuk sedianya dapat melakukan sarasehan nasional dengan mengangkat isu- isu stretegis Papua yang bertujuan untuk membangun Papua yang merdeka dalam bingkai Negara kesatuan republik Indonesia ( NKRI ). Pasalnya persoalan-persoalan Papua akhir akhir ini begitu akut dan complex ,serta dapat mengancam keutuhan dan kedaulatan NKRI kedepan.
Persoalan-persoalan Papua bukan lagi menjadi isu lokal dan nasional melainkan sudah menjadi isu internasional yang di eksploitasi oleh kelompok kelompok tertentu yang ingin menjatuhkan reputasi NKRI di mata dunia internasional bhawa NKRI tidak membangun Papua dengan baik.
Untuk itu perlu di adakan Sarasehan Nasional guna mencari solusi-solusi strategis dalam menyelesaikan persoalan persoalan Papua selama ini , sehingga pembangunan lokal maupun nasional dapat berjalan dengan baik, yang pada akhirnya rakyat Papua menjadi sejahtera dalam bingkai NKRI.
Dalam Sarasehan tersebut semua tokoh tokoh Papua yang berkompeten dalam dan luar negeri harus dikumpulkan untuk duduk bersama-sama memikirkan masa depan Papua dan berdialog membangun Papua yang merdeka dalam NKRI.
” Konflik berkepanjangan yang terjadi di tanah Papua harus diakhiri. Sebab bisa membuat rakyat jelata yang ada di gunung-gunung,lembah – lembah, pesisir- pesisir Pantai Ngarai dan sungai menderita dan miskin, meskipun masyarakat Papua dianugrahkan Tuhan tanah yang subur, sungai yang mengalirkan emas, gunung gunung dan lembah lembah yang penuh dengan misteri,” ujar Ketua Umum DPN GERCIN-NKRI, Hendrik Yance Udam.
Lebih lanjut dikatakan Hendrik, ” Saya mengajak semua steak holder yang asli papua baik di papua maupun luar negri untuk sama sama megelola isu isu Papua dalam bingkai NKRI sehingga pembangunan lokal maupun nasional terus berjalan dengan baik ”
Hendrik melihat bahwa daerah lain di Indonesia sibuk untuk membangun daerahnya dengan baik,sehingga semakin maju, Sedangkan di Papua hanya sibuk urus konflik vertical dan horisontal sesama asli Papua.
Faktor – faktor penghambat pembangunan di Papua adalah isu korupsi. Korupsi tumbuh subur di Papua bersamaan dengan suburnya gerakan gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
“Kami dengan tegas meminta kepada KPK untuk turun melakukan pemeriksaan terhadap pengunaan dana pemerintah yang bersumber dari dana Otsus.APBD dan APBN yang turun ke Papua selama ini,” tegas Hendrik.
“Rakyat di Papua sudah bosan dengan janji janji manis KPK RI yang akan turun ke Papua untuk mengungkapkan kasus kasus korupsi yang ada di Papua,”tambahnya.
Papua menurut Hendrik telah final dalam NKRI sehingga KPK tidak usah takut dengan ancaman Papua merdeka.(Hs)