Jakarta,Gpriority.co.id-Internet berkecepatan tinggi siap berkibar di Indonesia.
Inilah yang dikatakan Sekjen APJJI, Zul saat menjadi pembicara dalam seminar DTI-CX yang digelar di JCC,Jakarta, Rabu (3/2022).
Menurut Zul yang menjadi alasannya adalah transformasi digital yang semakin cepat.
Lebih lanjut dikatakan Zul,transformasi digital sebagai pemain di industri internet sudah mulai dari tahun 1996.” Ini dikarenakan pelaku usaha digital Indonesia sadar akan transformasi digital,” kata Zul.
Zul sendiri menyadari bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan di dunia punya pr besar bagaimana pemerataan internet di Indonesia. Untuk itulah APJJI menekankan ekosistem aplikasi akan dibangun setelah adanya pemerataan internet.
” Saya ingin tekankan agar penduduk melek internet. Berdasarkan survey 77 persen dari 200 juta masyarakat Indonesia melek internet . Hasil survey tidak ada gap gender.Yang menarik adalah keikutsertaan anak-anak di alam transformasi digital. Hasil survey APPJI anak-anak 5-12 tahun terhipnotis. Ini dikarenakan adanya Pandemi,” kata Zul.
“Internet atau transformasi digital sudah masuk lama. Artinya kita sudah bisa katakan transformasi digital sudah berjalan dan akan terus berevolusi.Tahun 2024 ketika palapa ring sudah semakin baik akan membuat masyarakat di luar daerah urban akan merasakan internet cukup baik sehingga ekosistem akan tercipta dengan baik,” tambah Zul.
Zul juga mengatakan, pemain di industri jasa internet di Indonesia yang disebut dengan legal dan memiliki lisensi kominfo menganjurkan agar melakukan gotong royong sehingga munculnya rtrw net. Hal ini tentu akan dirasakan oleh penduduk di 3 T sehingga mereka bisa menikmati internet. Tak hanya itu Indonesia siap mengibarkan Internet berkecepatan tinggi.
Leni dari Tokopedia mengatakan bahwa digital transformasi melahirkan Tokopedia .” Di tahun 2020 ketika Pandemi hadir banyak sekali karyawan yang WFH sehingga toko toko online banyak lahir. Namun Pandemi juga melahirkan cybercrime. Untuk itulah data harus dilindungi dan diproteksi,” katanya.
Namun seberapa bagus proteksinya harus tetap diedukasi . Ini dimaksudkan agar mereka juga mengerti mengenai privasi data mereka sehingga tidak sembarangan mereka memberikan data.
Marshal dari Aftex menyarankan agar mencek leasing anggota aftek. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi penipuan. Karena bisa jadi data mereka dijual atau digunakan. Untuk itulah disarankan agar mereka tetap mewaspadai fintek yang memberikan pinjaman dengan yang menarik. Ia juga menyarankan agar memilih fintek yang terdaftar di OJK sehingga aman dari penipuan.
Marshal juga mengatakan untuk menghindari penipuan Aftek juga membuat kode etik, ” Ini dimaksudkan agar membantu perusahaan yang kecil agar bisa terlindungi. Begitu pula dengan pelanggan mereka bisa melindungi mereka dari penipuan,” tutup Marshal.(Hs.Foto.Hs)