Sampai hari ini perkembangan berkaitan dengan kawasan ekonomi khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan yang sudah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo sejatinya bakal menjadi kawasan strategis nasional (KSN) yang menopang keberadaan ibukota baru.
Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang pun berharap tentunya KEK Maloy ini akan menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Kutai Timur. “Apalagi nantinya dengan dijadikannya IKN, kawasan timur sebagai ibukota negara kita berharap Kutai Timur dengan KEK Maloy tersebut menjadi penyangga,” ujar Kasmidi,
Jum’at, 24/10/2021, Wakil Bupati Kutai Timur ini kepada wartawan Gpriority mengakui masyarakat Kutai Timur, pemerintah, dan juga komponen-komponen yang ada di Kutai Timur cukup bangga dengan ditentukannya KEK Maloy di Kutim. “Mari kita suport
KEK Maloy jadi suatu kawasan ekonomi khusus yang akan menunjang perekonomian pembangunan dan juga membuka
lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat Kutai Timur,” ajak Kasmidi.
Terkait dengan investor di KEK Maloy ini, Kasmidi mengatakan sampai dengan awal 2021 sudah ada beberapa investor yang berminat, bahkan 2021 kemarin itu ada yang langsung menanamkan tangki timbun perusahaannya di KEK Maloy tersebut. “Pak
Bupati langsung mempimpin pertemuan dengan saya dan Forkopimda begitu juga dengan pengelola KEK Maloy mulai dari provinsi semua hadir. Kami memberikan peluang seluas-luasnya untuk mencari sendiri lokasi strategis untuk mereka, siapa duluan yang menaruh investasinya dia bisa memilih lebih duluan atau lebih dekat ke pantai atau bisa lebih dekat jalan,” papar Kasmidi.
“Alhamdulillah program ini sudah jalan, ada beberapa perusahaan yang sudah mensurvei melakukan tangki timbun, tangki timbun itu berkaitan dengan investasi dia untuk kelapa sawitnya. Selain itu juga ada investor dari MBS, TKEZ, BCIP bersatu menjadi
konsursium,” jelas Kasmidi.
Sampai hari ini KEK Maloy tetap berlanjut, kata Kasmidi, progresnya untuk operasional, kemarin dua minggu yang lalu Bupati bertemu dengan badan KEK Maloy yang ada di Samarinda di Provinsi.” Karena KEK Maloy itu kan langsung ditangani oleh Provinsi, dan kita sebagai kabupaten Tim penunjang dari program-program itu,” ungkapnya.
Target KEK Maloy atau KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) ini diproyeksikan bakal menarik investasi sebesar 34,3 triliun, dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja kurang lebih sekitar 55 ribu orang sampai nanti di tahun 2025. “Ini target kita bahwa sementara terus berproses. Ini sekarang perizinan lagi pengoperasian untuk di pelabuhan, juga ada beberapa perusahan-perusahaan penunjang seperti komunikasi, PLN, dan juga air sudah jalan, sementara kita berprogres semua,” imbuh Kasmidi.
Anggaran yang sudah dialokasikan selama ini dari APBD provinsi dan kabupaten kurang lebih sudah hampir mencapai 1,8 triliun, sejak dicanangkan sampai sampai progresnya hari ini. “Selain itu KEK Maloy ini disuport oleh APBN, juga hampir kurang lebih kalau tidak salah sekitar Rp.600 miliar, ” pungkas Kasmidi.
Sebagai informasi, KEK Maloy didasari peraturan daerah Keputusan Bupati Kutai Timur No.500 Tahun 2015 tentang Penetapan PT. Maloy Batuta Trans Kalimantan sebagai badan usaha pembangunan dan pengelola KEK MBTK. Selanjutnya peraturan diteruskan oleh Peraturan Bupati Kutim No.58 Tahun 2016, tentang pendelegasian kewenangan pemberian perizinan dan non perizinan di KEK MBTK.#(Dwi/Gp)