Kemnaker Gagalkan Keberangkatan 32 Calon PMI Nonprosedural

Penulis : Ponco | Editor : Lina F | Foto : Kemnaker

Jakarta, GPriority.co.id – Dalam kegiatan rutin operasi Inspeksi Mendadak (Sidak) di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, pada (24/9). Kementerian Ketenagakerjaan melalui Tim Pengawas Ketenagakerjaan berhasil menggagalkan upaya penempatan sebanyak 32 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara nonprosedural ke Timur Tengah.

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang menyampaikan keprihatinannya karena kejadian seperti ini masih terjadi di tengah gencarnya pemerintah mencegah terjadinya pemberangkatan PMI secara nonprosedural dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

“Saya minta pelaku yang memfasilitasi penempatan secara nonprosedural untuk ditindak tegas sesuai ketentuan dan pastikan korbannya untuk dilindungi dengan baik termasuk dipulangkan ke daerah asalnya,” tegas Dirjen Haiyani melalui keterangan resminya, di Jakarta, pada (25/9).

Lebih jauh Haiyani menjelaskan, pemerintah tidak mentolerir siapa pun yang terlibat harus diproses hukum. Menurutnya, pemerintah tidak pernah melarang warganya untuk bekerja di mana pun, tetapi pemerintah punya kewajiban untuk memfasilitasi dan mengatur agar penempatan tenaga kerja dilaksanakan sesuai ketentuan, demi kepastian pelindungan kepada calon PMI itu sendiri.

“Saya mengajak kembali semua pihak untuk mewujudkan penempatan calon pekerja migran yang profesional dan bermartabat demi pelindungan calon pekerja migran maupun reputasi negara. Tindak tegas pelaku, dan selamatkan korban penempatan non prosedural,” tambahnya.

Sementara itu terkait Sidak kali ini, Direktur Binariksa Kemnaker, Yuli Adiratna menerangkan, Kemnaker menggelar Sidak di Bandara Internasional Kertajati pada 24 September 2023 sekitar pukul 09.00 WIB. Hal tersebut sebagai tindaklanjut atas informasi masyarakat bahwa akan ada pemberangkatan calon pekerja migran ke Timur Tengah melalui Kuala Lumpur di bandara tersebut.

Selanjutnya, dalam Sidak tersebut tim pengawas ketenagakerjaan menemukan 32 orang calon PMI yang kesemuanya perempuan dan mengaku akan bekerja di Riyadh. Mereka berangkat ke Kuala Lumpur menggunakan pesawat Air Asia AK419. Dari Kuala Lumpur, calon PMI akan diterbangkan transit ke Colombo menuju ke Riyadh, Dubai dan Qatar. Adapun para PMI itu berasal dari NTB, Jateng, Jatim, Jabar dan Banten.

Menurut Yuli, saat ini pihaknya masih berkordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pengawas Ketenagakerjaan Disnaker Provinsi Jawa Barat guna mendalami kasus ini. Disamping itu Tim Pengawas Ketenagakerjaan juga berencana akan membuat laporan polisi ke Polda Jawa Barat untuk proses hukumnya.