Dengan dibangunnya kapasitas pembangkit listrik baru sebesar 1.760 megawatt (MW) oleh PT. Jawa Satu Power, dapat dipastikan 11 juta rumah di Indonesia tercukupi kebutuhan listriknya.
Pada 31 Januari 2018, PT Jawa Satu Power dan perusahaan listrik negara menandatangani Power Purchase Agreement (PPA) terkait Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 berkapasitas total 1760 MW.
PLTGU Jawa 1 yang akan dibangun di Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat merupakan bagian dari program ketenagalistrikan 35 gigawatt (GW) pemerintah Indonesia. Direncanakan akan menjadi pembangkit listrik dengan teknologi combined-cycle terbesar di Indonesia. Untuk itulah teknologi turbin gas HA terbaru sangat dibutuhkan.
Kebutuhan akan teknologi turbin gas HA terbaru pun terpenuhi dengan diadakannya penandatangan dengan konsorsium General Electric (GE), Samsung C&T (Samsung) dan PT Meindo Elang Indah (Meindo) dengan kontrak EPC (Engineering, Procurement and Construction) untuk Pembangkit Listrik Jawa 1 Combined Cycle pada 15 maret 2018.
Di hari yang sama, PT Jawa juga menandatangani kesepakatan layanan pemeliharaan dengan GE selama 25 tahun yang mencakup layanan inspeksi pemeliharaan untuk peralatan pembangkit GE dengan menggunakan perangkat lunak GE Asset Performance Management (APM) untuk memantau, memprediksi dan meningkatkan keandalan serta efisiensi pembangkit listrik.
Selain kontrak EPC, Jawa Satu Power juga menandatangani perjanjian pemeliharaan dengan GE Power Services selama 25 tahun, yang meliputi pemeiharaan turbin gas, turbin uap, dan generator serta peralatan pembangkit listrik terkait lainnya. Kesepakatan ini juga mencakup penggunaan rangkaian solusi digital GE Asset Performance Management (APM), untuk meningkatkan visibilitas, keandalan dan ketersediaan berbagai asset dari pembangkit.
Jawa Satu Power akan mendapatkan keamanan, prediksi yang tepat dan keandalan yang tinggi serta tetap memastikan kinerja optimal dengan biaya pemeliharaan berkelanjutan yang lebih rendah. Selain itu, berbagai peralatan pembangkit tenaga listrik yang ada di sini juga akan menjadi bagian dari fasilitas yang dipantau oleh GE Monitoring and Diagnostic (M&D) Center di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
“Efisiensi pembangkit listrik penting untuk menjaga tarif listrik tetap kompetitif dan terjangkau masyarakat. Di sinilah turbin gas GE 9HA.02 efisiensi tinggi dan perangkat lunak Asset Performance Management (APM) dari GE memainkan peranannya,” kata Handry Satriago, Presiden dan CEO GE Indonesia.
Handry juga mengatakan bahwa GE sangat senang dapat mendukung PT Jawa Satu Power dan mitra konsorsium EPC, Samsung dan Meindo, dengan turbin gas HA yang sangat efisiensi serta kesepakatan layanan pemeliharaan untuk membantu menghadirkan listrik yang lebih efisien, andal dan terjangkau di Indonesia di tahun-tahun mendatang. (HS)