Macan tutul jawa dengan nama lain Panthera pardus melas ditemukan terlihat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat.
Hal tersebut terlihat setelah Bidang Pengelola Taman Nasional (PTN) Wilayah II Sukabumi melakukan pemantauan macan tutul jawa di semua resort.
“Pemantauan atau monitoring macan tutul jawa tentunya tidak dilakukan secara langsung, namun dibantu dengan camera trap. Camera trap ini dipasang selama kurang lebih tiga bulan, yang difokuskan pada homerange atau wilayah jelajah macan tutul jawa tersebut,” tulis akun instagram @bidang_sukabumi_tnggp, Rabu (08/09/2021).
Lebih lanjut, pemasangan kamera trap di TNGGP tahun ini juga sudah berdasarkan grid berukuran 2×2 km, yang mencakup seluruh wilayah resort. Kamera trap yang dipasang di Bidang PTN Wilayah II Sukabumi sebanyak 21 unit, sehingga asusmsi luas kawasan yang disurvei seluas 84 kilometer persegi.
“Hasil yang diperoleh cukup memuaskan. Macan tutul jawa yang bercorak tutul maupun yang hitam (macan kumbang), tertangkap pada beberapa kamera yang dipasang,” katanya.
Selain itu, camera trap juga menangkap foto satwa lainnya, diantaranya kijang (Muntiacus muntjak), careuh/musang (Paradoxurus hermaphroditus), landak (Hystrix javanica), babi hutan (Sus scrofa), dan puyuh gonggong (Arborophila javanica).
Dengan tertangkapnya satwa melalui kamera tap, menjadi satu indikator bahwa ketersediaan pakan macan tutul jawa masih cukup baik. Sehingga pihak PTN Wilayah II Sukabumi berharap macan tutul jawa tetap terjaga di habitatnya dan tidak akan keluar kawasan hutan untuk mencari mangsa.
Diketahui, saat ini keberadaan macan tutul jawa masih terancam mulai dari perubahan habitat hingga perburuan mangsa macan tutul jawa. Melalui kegiatan monitoring ini, diharapkan dapat terus memantau keberadaan macan tutul jawa dan ketersediaan satwa mangsanya. (Dwi.Foto.KLHK)