Mahulu,GPriority.co.id-Sejak ditetapkan sebagai Desa Wisata, masyarakat Kampung Long Bagun Ilir terus berkarya agar wilayahnya dapat dikenal di tingkat nasional bahkan internasional. Dengan karya mereka percaya akan menumbuhkan ekonomi tempatan. Meski begitu begitu, untuk mendukung Kampung Long Bagun Ilir sebagai kunjungan wisata berkelas butuh juga pembangunan sarana dan prasarana penunjang.
Surat Keputusan (SK) Bupati yang menetapkan Kampung Long Bagun Ilir sebagai Desa Wisata diterbitkan pada tahun 2022. Atas terbitnya SK tersebut, masyarakat menyambut gembira. Bahkan mayoritas mendukung SK tersebut. Bentuk dukungan tersebut, masyarakat Kampung Long Bagun Ilir yang umumnya Bapak-bapak dan Ibu-ibu antusias membuat kerajinan tangan anyaman rotan sebagai ‘buah tangan’ yang dapat dibawa para wisatawan kelak. Menurut Albertus Nanda Pratama, Ketua Pokdarwis Piking Sungi Long Bagun Ilir, Karang Taruna dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat juga telah melakukan survey rencana wisata arung jeram yang dipimpin langsung oleh Lorensius Berit selaku Petinggi Long Bagun Ilir serta aparatur kampung lainnya. “Target kami tentu menjadi desa wisata yang dapat bersaing dengan daerah lain dan dikenal di mancanegara. Dengan begitu ekonomi masyarakat akan tumbuh dan terangkat,” ujarnya.
Albertus menambahkan masih banyak kendala di Desa Wisata Long Bagun Ilir untuk berkembang, karenya ia berharap sekali akan bantuan Pemerintah Daerah (Pemda). “Pemda memang memotivasi kami sebagai Desa Wisata yang baru, harapan kami selaku Pokdarwis Piking Sungi ada bantuan berupa sarana dan prasarana untuk mewujudkan wisata alam yang lebih baik kedepannya sehingga mampu bersaing dengan daerah wisata lainnya,” tandasnya. Dirinya juga berharap agar Desa Wisata Kampung Long Bagun Ilir dapat mengikuti lomba di tahun mendatang.
Sebagai Desa Wisata, Kampung Long Bagun Ilir memang memiliki sejumlah potensi seperti wisata air terjun Sungai Pangin, arung jeram di sungai arus deras serta kearifan lokal dan budaya yang sampai saat ini masih dipertahankan. Salah satu budaya dan kearifan lokal setempat ialah Pefosi Ar’lut Daya atau perahu dayung dalam bahasa Dayak Aoeheng. Pada momen HUT Kemerdekaan RI ke 77, aparatur Kampung Long Bagun Ilir sempat mengadakan lomba Pefosi Ar’lut Daya. Lorensius Berit selaku Petinggi Kampung Long Bagun Ilir menjelaskan, perlombaan tersebut selain untuk meriahkan HUT RI juga dimaksudkan untuk memberi gambaran kepada muda-mudi ataupun generasi penerus melihat Pefosi Ar’lut Daya sebagai bagian dari hidup orang dahulu. “Salah satu upaya agar generasi kita bisa melihat ini kemudian bisa mempertahankannya,” sebutnya.
Kampung yang memiliki 284 Kepala Keluarga (KK) dan dihuni 1.027 jiwa ini memiliki catatan sejarah panjang. Dikisahkan Albertus, warga Kampung Long Bagun Ilir awalnya merupakan pindahan dari Tiong Ohang menuju Batoq Kelo pada tahun 1971. Kemudian pada tahun 1976 kelompok pertama pindah menuju Long Bagun Ilir dengan dipimpin oleh Ignatius Tekwan Anyang. Pada tahun 1977 disusul kelompok kedua pindah dari Batoq Kelo ke Long Bagun Ilir dibawah pimpinan bapak Kavung. Dahulu Long Bagun Ilir lebih dikenal sebagai Long Bagun Melayu karena dihuni oleh masyarakat melayu. Selain kampung Long Bagun Ilir sebagai informasi juga terdapat Kampung Long Bagun Ulu. Long Bagun sendiri merupakan sebuah nama Kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahalu).(PS)