Menyikapi Multikulturalisme di Ruang Digital, Kuncinya Adalah Etika

Makasar,Gpriority- Kembangkan Multikulturalisme di Ruang Digital merupakan tema yang diangkat dalam Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 15 September 2021 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Program kali ini menghadirkan 632 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Duta Damai Sulsel Hasyim Ansyari; Co Founder The Floating School Nur Almarwah Asrul; Plt Direktur ICT Watch Widuri; dan Komika Akbar. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Jurnalis Ady Putong. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan video Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Nur Almarwah Asrul yang membawakan tema “Menyambut Generasi Alfa, Peluang dan Tantangan Keterampilan Digital”. Dia menyampaikan, generasi Alfa merupakan generasi yang paling akrab dengan internet. Mereka tidak lepas dari teknologi, di mana teknologi sebagai bagian dari eksistensi diri. “Ketika anak merasa media sosial bagian dari dirinya lalu dia mendapat komentar negatif atau di-bully, itu akan mempengaruhi dirinya. Untuk itu, perlu diedukasi supaya dia tidak memperhatikan hal-hal negatif tersebut,” ucapnya.

Berikutnya, Akbar menyampaikan materi “Digital Ethics, Ketahui Aturan Berinteraksi di Dunia Digital”. Ia mengingatkan, dunia digital merupakan tempat orang di seluruh dunia bertemu tanpa ada batas ruang dan waktu, di mana segala kemungkinan bisa terjadi hanya karena typo atau salah ketik. “Jadi, beretikalah dalam berinteraksi di media sosial karena sedetik yang anda lakukan, ratusan juta orang ada di sana ikut memantau,” ujarnya.

Sebagai pemateri ketiga, Hasyim Ansyari membawakan tema “Multikulturalisme”. Dia menuturkan, multikulturalisme merupakan sebuah ideologi atau paham yang mengakui perbedaan. “Kalau di Sulawesi Selatan itu ada tiga falsafah dasar yang selaras dengan multikulturalisme, yaitu sipakatau yang berarti saling memanusiakan manusia, sipakalebbi atau saling menghargai, dan sipakainge yang artinya saling mengingatkan,” bebernya.

Adapun, Widuri sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Ciptakan Internet Sehat di Lingkungan Keluarga”. Dia menyarankan para orangtua untuk menjadi teman dan ikuti anak di media sosial (medsos). Meski begitu, kata Widuri, orangtua tetap harus menghargai ruang dan kebebasan online anak sepanjang tidak mengganggu keselamatan dan keamanan anak.

Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. “Apa tips agar bijak saat menjumpai perbedaan budaya dan bahasa di dunia maya?” tanya Mahmunar, salah satu peserta kegiatan Literasi Digital. Nur Almarwah Asrul mengatakan, ketika menghadapi suatu kejadian, misalnya ucapan atau perkataan yang berbeda dari kebiasaan kita, jangan serta merta menyamakan dengan kondisi kita. “Perlu dipahami setiap orang memiliki asumsi pemahaman budaya yang berbeda. Ketika ada yang beda dengan kebiasaan kita, perlu cross check dulu apa mungkin dia budayanya memang begitu?” tuturnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(Hs.Foto.Dyandra Promosindo)