Metode Belajar STEAM Untuk Bantu Anak Hadapi Perkembangan Industri

Jakarta, GPriority.co.id – Menurut studi dari United States National Science Foundation, 80 persen pekerjaan di masa depan membutuhkan pekerja yang mampu berpikir kritis dan terampil untuk memecahkan masalah.

Metode pembelajaran STEAM dinilai memiliki peran penting untuk membekali anak dalam memenuhi tuntutan perkembangan zaman tersebut.

Dilansir dari situs resmi Direktorat SMP Kemendikbud, STEAM merupakan singkatan dari 5 elemen utama pembelajaran yang ditekankan dalam metode ini, yaitu science, technology, engineering, art, dan mathematics (STEAM).

STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada hubungan pengetahuan dan keterampilan science, technology, engineering, art, dan mathematics untuk mengatasi masalah.

Melalui metode STEAM anak dididik untuk menjadi generasi penerus yang siap menghadapi perkembangan zaman, membantu mengembangkan inovasi dalam kehidupan, dan membangun ketertarikan anak pada profesi yang terkait dengan bidang STEAM.

Terlebih lagi STEAM memiliki metode pembelajaran yang dianggap lebih sesuai dengan kehidupan, sehingga dapat membantu anak untuk membangun konsep diri secara aktif, serta meningkatkan literasi anak mengenai STEAM. 

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai metode STEAM:

Science
Proses ini bertujuan agar anak mengetahui dan memahami tentang berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan melalui cara-cara ilmiah.

Dengan mengeksplorasi lingkungan dan mencari data yang sesuai, kemudian menemukan hubungan serta pola di antara keduanya, anak menjadi lebih peka terhadap berbagai kejadian yang ada di sekitar mereka.

Technology
Teknologi bertujuan untuk membantu anak dalam menemukan minat serta bakat yang mereka miliki. Teknologi dapat diperkenalkan pada anak-anak sesuai dengan usia dan kemampuan mereka.

Engineering
Unsur engineering dapat dilakukan melalui simulasi untuk memecahkan masalah dari yang paling sederhana. Dari sini masalah tersebut kemudian diuji untuk dikenali kendalanya dan diimplementasikan dalam bentuk nyata.

Art
Melatih imajinasi yang dimiliki anak ke dalam bentuk eksperimen nyata dapat membantu anak untuk berkreasi dan menemukan solusi kreatif untuk memecahkan suatu masalah. Anak dapat melakukan berbagai hal yang mereka suka sesuai dengan imajinasinya tanpa harus mengikuti struktur yang ada.

Mathematics
Penanaman unsur matematika pada anak dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana sesuai dengan kemampuan dan pemahaman anak.

Dengan demikian, metode STEAM berusaha untuk menciptakan aktivitas yang kolaboratif antara anak dengan orang tua dan anak. Misalnya dalam pembelajaran online seperti beberapa waktu lalu, orang tua diminta untuk terlibat aktif dalam mendorong anak untuk bertanya.

Selain itu, orang tua juga harus terlibat aktif dalam mendorong anak untuk berpikir kreatif, menyelesaikan masalah, bereksplorasi, dan menemukan cara baru. Sebab pada masa pembelajaran online, peran guru sebagai pengawas selama kegiatan belajar mengajar tergantikan oleh orang tua.

Pembelajaran berbasis STEAM bertujuan agar pemahaman dan pengetahuan anak mengenai STEAM dapat berguna untuk menyelesaikan masalah dan membuat suatu keputusan untuk kemajuan manusia. 

Lebih lanjut metode STEAM memiliki beberapa tujuan, seperti berikut:

Mengajarkan Berpikir Kritis
Melalui metode pembelajaran yang mencakup disiplin sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika, anak dilatih untuk berpikir kritis melalui system belajar yang berorientasi pada problem solving menggunakan teknologi.

Menumbuhkan Ide
Komponen seni pada metode STEAM bertujuan untuk menghilangkan batasan-batasan yang mampu menghambat ide dan kreativitas anak. Sehingga anak terbiasa untuk berimajinasi dan berkreasi sebebas mungkin dalam berbagai hal.

Mengembangkan Keterampilan
Pembelajaran STEAM dapat dikaitkan dengan kebutuhan pengembangan keterampilan abad 21 bagi anak, yakni keterampilan critical thinking, creativity, collaboration, dan communication. STEAM menuntut anak untuk bisa mengenali suatu masalah dan menemukan solusinya.

Menghadapi Perkembangan Zaman
Perkembangan teknologi informasi yang dinamis menuntut anak untuk selalu siap dan mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut secara cepat. Dasar sains dan matematika mengajarkan anak untuk memiliki keterampilan dan ilmu yang mampu dibagikan sehingga lebih mudah dalam memproduksi suatu pekerjaan di masa depan.

Dapat Berinovasi
Pengembangan inovasi bisa dilakukan di dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara mengadopsi serangkaian proses yang digunakan engineer (insinyur) dalam menciptakan sebuah produk atau teknologi tertentu agar sesuai kriteria yang sudah ditetapkan.

Dimulai dengan menemukan masalah dan solusi, kemudian merancang solusi ke dalam bentuk sketsa atau maping, selanjutnya merencanakan hasil rancangan ke dalam bentuk nyata, dan membuat produk dari hasil rencangan serta memperbaiki kekurangannya.

Untuk menerapkan metode STEAM pada anak dibutuhkan langkah-langkah, alat serta material yang beragam dan disesuaikan dengan usia serta kebiasaan anak.

Orang tua juga harus kreatif dalam menyusun strategi pembelajaran. Hal ini agar anak mendapatkan materi yang beragam dan mampu menyerap ilmu serta mengaplikasikannya dalam kehidupan. (Vn)