Jakarta, GPriority.co.id – Para wanita, mungkin anda pernah mengalami kondisi dimana otot vagina anda terasa mengencang saat berhubungan badan (bercinta) dengan pasangan. Dalam dunia medis, kondisi ini bisa disebut vaginismus.
Dilansir dari laman NHS, vaginismus adalah kondisi ketika vagina tiba-tiba mengencang saat Anda mencoba memasukkan sesuatu ke dalamnya. Kondisi ini dapat terasa menyakitkan dan mengganggu, tetapi dapat diobati.
Vaginismus lebih umum terjadi pada wanita di akhir usia belasan hingga awal usia 30-an. Namun, tidak menutup kemungkinan, jika semua wanita dalam mengalami kondisi tersebut.
Gejala lain dari vaginismus terasa nyeri seperti terbakar atau menyengat saat anda berhubungan badan atau memasukan alat untuk penetrasi.
Vaginismus dapat terdeteksi ketika :
- Anda memasukan tampon dalam vagina,
- Anda mencoba melakukan penetrasi vagina saat berhubungan seks, termasuk dengan jari, mainan seks, atau penis,
- Anda menjalani pemeriksaan serviks (tes apus)
- Sesuatu diletakkan di dekat vagina Anda (karena takut penetrasi)
Di tahun 2023 lalu, aktris Indonesia Arawinda Kirana, secara terang-terangan mengaku idap vaginismus. Diakui Arawinda, dirinya mengidap vaginismus usai mendapatkan pelecehan seksual hingga alami trauma.
Namun perlu anda ketahui, vaginismus adalah reaksi otomatis yang tidak dapat dikendalikan. Kadang kala, Anda dapat mengalami vaginismus meskipun sebelumnya Anda telah menikmati hubungan seks penetrasi tanpa rasa sakit.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, vaginismus tidak selalu memengaruhi kemampuan Anda untuk terangsang dan menikmati jenis kontak seksual, terutama dengan pasangan.
Foto : Ilustrasi / Shutterstock