Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia perlu memperhatikan ke-halalan sebuah produk. Maka dari itu, produk yang beredar di masyarakat diatur dan diawasi oleh lembaga MUI Indonesia. Lembaga tersebut yang menentukan halal dan haramnya suatu barang. Masyarakat pun harus bijak dalam memperhatikan label khusus MUI di setiap produk yang dibeli.
Sesuai dengan visi Indonesia di tahun 2024 “menjadi pusat industri halal dunia” Pemerintah mulai mengoptimalkan konektivitas dan kerja sama antar wilayah. Bangkalan pun jadi lokasi strategis di daerah Jawa Timur. Wapres Maruf Amin berkunjung ke Bangkalan pada Kamis 13/1/22. Kunjungan tersebut juga dalam rangkaian peresmian Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan sekaligus Halal Center Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Di sela-sela kunjungannya, Maruf Amin mengatakan, bahwa industri produk halal Indonesia memiliki potensi besar yang harus dikembangkan dan perlu dilakukan. Hal ini sekaligus ajang promosi pariwisata Indonesia, khususnya di daerah Bangkalan. Pemkab setempat pun berjanji akan serius merealisasikannya. Tentu saja dengan meminta bantuan dari berbagai pihak. Selain itu, memang terlihat potensi Bangkalan yang besar. Mulai dari pertanian, perikanan, dan kelautan. Tidak ketinggalan industri batik, hingga wisata halal.
Perguruan tinggi juga ikut ambil peran dalam lahirkan generasi gemilang yang berkarakter dan berwawasan global. Dapat diterapkan melalui kegiatan seperti pengabdian masyarakat, pemberdayaan ekonomi, UMKM dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. STAIS Syaichona Moh. Cholil juga diharapkan dapat mencetak tenaga pendidik maupun mahasiswa untuk terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pendampingan UMKM halal. Kegiatan seperti ini diharapkan sebagai bekal awal masa depan yang mampu membawa Bangkalan wujudkan pusat industri halal 2024..(Ega.Foto.Setwapres)