Pengembangan Destinasi Alternatif Terintegrasi Dengan Wakatobi dalam Satu Travel Pattern.

Selanjutnya di bidang pariwisata,  program unggulan yang direkomendasikan yakni pengembangan objek wisata Wakatobi yang merupakan salah satu destinasi yang ditetapkan sebagai 10 Destinasi wisata prioritas nasional.

Kepala Dinas Pariwisata Sultra, La Ode Saifuddin mengatakan, diperlukan pengembangan bukan hanya di Wakatobi saja melainkan juga daerah-daerah di sekitarnya dalam wilayah Sulawesi Tenggara sebagai destinasi alternatif yang dalam diintegrasikan dengan Wakatobi dalam satu travel pattern.

 

“Secara umum 10 destinasi yang direkomendasikan tersebut telah memiliki akses yang cukup baik serta ditunjang dengan infrastruktur yang memadai sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan,” ujar Saifuddin.

 

Terkhusus untuk pulau Bokori, kata Saifuddin, Pemprov Sultra telah membangun jalan akses pariwisata Kendari – Toronipa, karena Bokori termasuk dalam kawasan Pariwisata Toronipa dan sekitarnya, sehingga ke depannya diharapkan pengembangan kawasan pariwisata Toronipa dan sekitarnya termasuk pulau Bokori akan semakin pesat, serta harapan akhir bahwa kunjungan wisatawan di kawasan tersebut juga akan meningkat.

 

“Ke depan kawasan Toronipa dan sekitarnya juga akan dikembangkan menjadi Hub bagi ke Sembilan destinasi lain yang termasuk dalam destinasi prioritas di Provinsi Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut Saifuddin menjelaskan secara umum, 10 destinasi dikelola oleh masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota di Prov Sultra.

 

“Pengelolaan ini tentunya tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat di sekitar destinasi yang ada, bahkan dukungan dan peran serta masyarakat sangat besar, yang ditunjukkan dengan telah terbentuknya kelompok-kelompok sadar wisata yang berperan aktif dalam pengembangan 10 destinasi tersebut, ” tambahnya.

 

Lebih lanjut Saifuddin mengungkapkan ke depan peran serta masyarakat akan terus ditingkatkan, terutama dalam sektor-sektor yang dapat memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat, seperti penyediaan cendera mata, jasa kuliner, transportasi ke destinasi dan lain sebagainya yang pada gilirannya diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar destinasi pariwisata.

 

Sejauh ini, peran Dinas Pariwisata Prov. Sultra adalah melakukan koordinasi dengan OPD-OPD di Kabupaten/Kota dalam rangka pembangunan 10 destinasi tersebut sehingga pengembangan aksesibilitas, atraksi dan amenitas dapat berjalan dengan baik. Di samping itu, Dinas Pariwisata Provinsi juga berperan aktif dalam melaksanakan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat di destinasi dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola destinasi, memberikan pelayanan yang prima kepada wisatawan serta meningkatkan kualitas destinasi yang mereka kelola. Dinas Pariwisata Prov  Sultra juga melakukan koordinasi yang intensif dengan Pemerintah Kabupaten/Kota serta dengan pihak kementerian Pariwisata dan pihak swasta baik nasional maupun internasional untuk memasarkan potensi pariwisata yang ada Sulawesi Tenggara.(Hs)