Penulis: Dimas | Editor: Lina F | Foto: PPID DKI Jakarta
Jakarta, GPriority.co.id – Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peresmian Sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (31/7).
Dalam peresmian tersebut, Heru menceritakan, pembangunan Sodetan Ciliwung pada mulanya diinisiasi oleh Presiden Jokowi saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012 dan pembangunannya dimulai sejak 2013.
“Kami sedikit sampaikan, bahwa ini adalah inisiasi pada tahun 2012 saat Pak Presiden menjadi gubernur DKI Jakarta, saat itu 2012 (terjadi) banjir di DKI,” ujar Heru dalam keterangan resminya.
Pj. Gubernur Heru menegaskan, Sodetan Ciliwung merupakan proyek penting untuk mengatasi persoalan banjir di beberapa kawasan di Jakarta, seperti Bidara Cina, Kampung Melayu, Manggarai, dan kawasan sekitarnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi menuturkan tentang penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan dari hulu ke hilir.
Oleh sebab itu, Kata Jokowi jika sebelumnya pemerintah telah menyelesaikan pembangunan dua waduk di wilayah Bogor, Jawa Barat, yaitu Waduk Ciawi dan Sukamahi pada 2022. Presiden Jokowi akan terus mengoordinasikan upaya penanganan banjir secara komprehensif. Mengingat kondisi geografis Jakarta yang dilewati 13 sungai, pemerintah harus mengatasi banjir di seluruh wilayah Jakarta.
“Ada 12 sungai lainnya yang juga perlu ditangani secara baik, Sungai Sunter, Sungai Cipinang, Sungai Baru Barat, Sungai Baru Timur, Sungai Mookervart, Sungai Pesanggarahan, dan lainnya. Belum kita mengurusi banjir rob yang naik ke daratan DKI Jakarta. Sekali lagi penanganan banjir Jakarta ini harus dilakukan dari hulu sampai hilir secara komprehensif,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, kawasan Sodetan Ciliwung dilengkapi beragam fasilitas pendukung, seperti kafetaria, plaza air mancur, panggung kreasi, gym terbuka, toilet umum, taman bermain, hingga jembatan inspeksi yang melintas di atas jalur Sodetan Ciliwung. Selain itu juga terdapat Pusat Pengendali Banjir dan rumah genset yang difungsikan untuk pemantauan banjir di Jakarta.