Luwu,gpriority-Produk lokal bisa go global? Masa iya sih. Memang iya dan jawabannya ada di Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, yang dilaksanakan secara virtual pada 4 Desember 2021 di Luwu Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.
Adapun Tema yang dibahas kali ini adalah “Produk Lokal Bisa Go Global”, sedangkan jumlah peserta yang mengikuti acara yang digelar secara virtual sebanyak 1.074 peserta.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Startup Ecosystem Builder, Patrice Sagay; Pendiri Blod.id, Eko Putra Nasaru; Dentistry, Ravianka Calista; dan Dosen IAIN, Aris Armeth Daud Al Kahar. Adapun yang menjadi moderator adalah Ady Putong selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan video sambutan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, Patrice Sagay sebagai narasumber pertama menyampaikan materi bertema “Peran Literasi Digital di Dunia Marketplace”. Tips berjualan di lokapasar, di antaranya melengkapi profil toko, deskripsi dan foto produk, beri pilihan jasa pengiriman, harga terjangkau, beri promo, dan promosi di media sosial. “Untuk mengembangkan bisnis di lokapasar, kita bisa memanfaatkan fitur iklan, upgrade toko, inovasi produk, kerja sama dengan bisnis lain, promosi di lapak lain, dan manajemen lokapasar,” pesan dia.
Berikutnya, Eko Putra Nasaru membawakan tema “Digital Ethics: Peran dan Fungsi e-Market dalam Mendukung Produk Lokal”. Hal yang harus dipersiapkan oleh UMKM sebelum berjualan secara global adalah pemahaman pasar, pola pikir, anggaran, pemasaran, dan manajemen. Adapun norma moral dan etika berdasarkan 4 tersebut, di antaranya kebutuhan pengguna, penyediaan informasi yang jujur, mutu produk, dan keamanan pengguna produk. “Sedangkan tips berkomunikasi di lokapasar, yaitu beri deskripsi yang jelas, responsif, ramah, dan layanan purnajual yang meningkatkan keyakinan,” kata dia.
Sebagai pemateri ketiga, Ravianka Calista membawakan tema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif menjadi Produktif”. Cara agar tidak mudah tergoda untuk terus belanja, yaitu tentukan prioritas, bedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta donasi untuk amal. “Atur penghasilan dengan prinsip 10-20-30-40. Yaitu, 10 persen untuk kebaikan/donasi. 20 persen untuk masa depan (tabungan, investasi, asuransi), 30 persen untuk cicilan, dan 40 persen untuk kebutuhan sehari-hari serta rekreasi,” jelasnya.
Aris Armeth Daud Al Kahar sebagai pemateri terakhir mengusung tema ‘Digital Safety: Tips dan Trik Menghindari Penipuan Digital’. Beberapa jenis kejahatan siber, di antaranya unauthorized access to computer system and service, illegal contents, data forgery, dan infringements of privacy. “Untuk menghindari penipuan di internet, jangan asal klik, periksa reputasi penjual dan toko daring, jangan tergiur harga terlalu murah, dan memanfaatkan metode COD,” pungkasnya.
Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
“Jika saya punya produk handmade sendiri, bagaimana cara menentukan harganya agar tidak terlalu mahal dan tidak terlampau murah?” tanya Nasrul Romte kepada Patrice Sagay. Menanggapi pertanyaan tersebut, Patrice mengatakan bahwa ada yang namanya harga pokok produksi (jumlah total biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi barang tersebut). Dari angka tersebut, kita bisa mengambil keuntungan 20-30 persen. “Cara lain menentukan harga itu lihat kompetitor, bandingkan harga bahan baku dengan takarannya,” imbuh dia.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.(Hs.Foto.Dyandra Prmosindo)