
Tepat ditanggal 3 maret 2022 Rabu besok, seluruh umat Hindu di wilayah Indonesia melaksanakan hari raya Nyepi. Hari raya Nyepi dirayakan pada penanggal apisan sasih kadasa sebagai bentuk penyambutan tahun baru Saka 1944. Ada beberapa rangkaian ritual yang biasa dilakukan umat Hindu sebelum, pada saat, dan sesudah hari raya Nyepi. Di kutip dari laman Bulelengkab.go.id berikut ini beberapa rangkaian hari raya Nyepi, dan maknanya masing-masing :
1. Upacara Melasti
Upacara Melasti dilakasanakan setiap 1 tahun sekali, yang merupakan rangkaian dari Hari raya Nyepi di Bali. Melasti dalam sumber Lontar Sunarigama dan Sanghyang Aji Swamandala yang dirumuskan dalam bahasa Jawa Kuno menyebutkan ”Melasti ngarania ngiring prewatek dewata angayutaken laraning jagat, papa klesa, letuhing bhuwana”.
Melasti itu ada lima tujuannya yaitu Ngiring prewatek dewata, ini artinya upacara melasti itu hendaknya didahului dengan memuja Tuhan dengan segala manifestasinya dalam perjalanan melasti, Anganyutaken laraning jagat, artinya menghayutkan penderitaan masyarakat, Papa kelesa, artinya melasti bertujuan menuntun umat agar menghilangkan kepapanannya secara individual, Letuhing Bhuwana, artinya alam yang kotor, maksudnya upacara melasti bertujuan untuk meningkatkan umat hindu agar mengembalikan kelestarian alam lingkungan, Ngamet sarining amerta ring telenging segara, artinya mengambil sari-sari kehidupan dari tengah lautan, ini berarti melasti mengandung muatan nilai-nilai kehidupan yang sangat universal.
2. Tawur Kesanga atau Mecaru
Mecaru tawur kesanga merupakan salah satu prosesi ritual adat yang dilaksanakan oleh umat Hindu sebelum pelaksanaan tapa brata penyepian atau hari raya Nyepi dimulai. Media atau sarana ritual tradisi adat pada mecaru tawur kesanga disebut dengan segehan caru tawur kesanga.
3. Hari Raya Nyepi
Setelah dua prosesi sebelumnya, kini tiba saatnya hari raya Nyepi, yang dilakukan selama 24 jam, dimulai pukul 06.00 pagi, hingga 06.00 pagi keesokan harinya. Dalam pelaksanaannya, umat Hindu memiliki beberapa 4 pantangan yang dikenal dengan catur brata penyepian, yaitu:
• Amati geni atau tidak menyalakan api.
• Amati karya atau tidak bekerja.
• Amati lelungan atau tidak bepergian.
• Amati lelanguan atau tidak bersenang-senang.
Bukan hanya umat Hindu yang merayakan saja, wisatawan yang berada di pulau Bali pun harus menaati aturan tersebut selama 24 jam.
4. Ngambak Geni
Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat menuturkan, sehari setelah Hari Raya Nyepi dikenal sebagai Ngembak Geni atau saat aktivitas kehidupan mulai dilakukan. Pada hari ini juga dilakukan Simakrama atau saling bersalaman meminta maaf dan memaafkan, serta saling berkunjung mengucapkan rasa terima kasih.
Dari 4 rangkaian hari raya Nyepi tersebut banyak evaluasi dan harapan dari umat Hindu. Seluruh umat Hindu melakukan evaluasi diri dan merenung tentang apa kekhilafan, kealfaan dan keburukan yang telah dilakukan selama ini agar setelah melakukan catur brata penyepian semua dapat diperbaiki diri di kemudian hari.(#)