
Kepada awak media beberapa waktu yang lalu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Kepulauan Sula Basiludin Labesi S.AP di ruang kerjanya mengatakan bahwa pembangunan Sula di era kepemimpinan Hendrata Thes (HT) dan Zulfahri Abdulah Duwila (Zadi) semakin maju.
Pernyataan ini tentu saja untuk membantah berita dari sebuah lembaga ataupun oknum yang mengkritisi kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula di bawah kepemimpinan Hendrata Thes dan Zulfahri Abdullah Duwila selama ini selalu berpikiran mundur dan cenderung menyudutkan pemerintah.
“ Statement ini kami anggap salah karena tidak melihat fakta yang terjadi di lapangan,” ucap Basiludin Labesi S.AP.
Dijelaskan oleh Basiludin Labesi S.AP, dalam kajian oknum atau lembaga tersebut, mereka selalu melihat persoalan negatif pemerintah daerah dalam aspek infrastruktur serta persoalan-persaoalan lain yang sifatnya mendiskreditkan. Bahkan dalam kajian tersebut ada yang selalu mempertanyakan visi-misi 100 hari kerja, ada yang menghitung hari, belum melihat dan merasakan apa yang dibangun pemerintah daerah, dan lain sebagainya.
“ Padahal kalau mereka mau melihat ke lapangan, Hendrata Thes dan Zulfahri Abdullah Duwila telah menjalankan salah satu visi dan misinya yakni menjadikan Kepulauan Sula sebagai kawasan industri terpadu. Hendrata Thes dan Zulfahri Abdullah Duwila membangunnya di wilayah Pulau Mangoli” ucap Basiludin Labesi S.AP.
Ketika ditanya sudah sampai sejauh mana pembangunan tersebut, Basiludin mengatakan pada saat ini pemerintah kabupaten (pemkab) tengah membangun infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan listrik. Rencananya listrik dan jembatan akan selesai di bangun pada tahun 2018 nanti.
“Jembatan-Jembatan Sungai dan jalan yang menghubungkan desa-desa dipulau mangoli saat ini sudah bisa dialui dengan menggunakan roda empat mulai dari Desa Capalulu Kecamatan Mangoli Tengah hingga Kecamatan Mangoli Timur, dengan menggunakan jalan aspal,” kata Basiludin.
Untuk listrik, Basiludin mengatakan, hingga berita ini diturunkan di wilayah Pulau Sulabesi, hanya menyisakan Desa Ona dan Kabau yang belum dialiri listrik sedangkan seluruh desa lain sudah mendapatkan suplai listrik.
“Untuk tahun 2018 ini pemkab bersama PLN akan konsen untuk penyebaran listrik di Pulau Mangole,” ujar Basiludin.
Mengenai Pembangunan Jalan, Basiludin menjelaskan khusus di Pulau Sulabesi semua akses jalan saat ini sudah dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor, meskipun masih ada beberapa desa yang belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
“ Namun setidaknya dalam satu tahun lebih kepemimpinan HT-Zadi, akses dapat dibuka. Makanya begitu ada kajian dari oknum tersebut saya cukup heran jika dikatakan bahwa pemerintahan ini tidak melakukan apa apa dalam satu tahun lebih,” ungkapnya.
Jika dikaitkan dengan berbagai faktor yang berhubungan dengan persoalan hukum, Basiludin mengatakan bahwa itu kembali pada pribadi masing-masing SKPD terkait dengan pengelolaan anggaran. “Bupati Selalu Mengingatkan bawahannya baik secara langsung maupun tidak lagsung agar semua perangkat daerah baik para pimpinan maupun staf untuk tidak bermain-main dengan pengelolaan uang negara karena itu akan beresiko hukum jika terjadi penyalahgunaan wewenang,” ucapnya.
Dari hasil penekanan tersebut, Basiludin menjelaskan pada akhir pengelolaan anggaran tahun 2016 Kabupaten Kepulauan Sula meraih Opini BPK dengan Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
“ Ini merupakan start yang baik sebagai awal dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Daerah ini semoga tahun depan menjadi lebih baik,” ujarnya.
Ditambahkan oleh Basiludin, pada prinsipnya bapak bupati dan wakil bupati sejak awal selalu menyampaikan baik dalam forum resmi ataupun tidak bahwa pemerintah daerah selalu terbuka untuk berdiskusi,berdialog serta bertukar pikiran untuk kemajuan Kabupaten Kepulauan Sula.
“ Jadi, bagi lembaga ataupun oknum yang mengkritisi pemerintahan HT dan Zadi, saya menegaskan bahwa Kepulauan Sula di bawah kepemimpinan HT dan Zadi lebih baik dari sebelumnya,”tutupnya.(humas)