
Sebagai bahan makanan pokok yang sangat digemari oleh penduduk Indonesia,beras memiliki 6 jenis yang berbeda-beda. Namun di Indonesia hanya 3 jenis saja yang menjadi konsumsi, yakni beras putih,merah dan hitam.
Meskipun sama-sama berasal dari padi. Namun hanya beras putih dan merah saja yang cara tanamnya sama persis, sedangkan beras hitam berbeda. Berikut penjelasannya.
1.Beras Putih
Dilansir dari jurustani.com, langkah pertama yang harus dipersiapkan dalam menanam beras putih adalah penyiapin bibit, seperti jemur benih padi kurang lebih 1 jam,1 tutup pupuk organik cair dilarutkan dalam 5 liter air untuk 3,5 kg benih. Rendam benih selama 12 jam dalam larutan pupuk organik cair, buang benih yang terapung, tiriskan bibit benih lalu dimasukkan ke dalam karung yang telah dilapisi daun pisang, tutup rapat karung dan simpan di tempat lembab selama 2-3 hari. Jika sudah mulai berkecambah, maka benih siap untuk ditebar di sawah.
Langkah yang ke-dua adalah menyiapkan lahan. Adapun lahan yang harus disiapkan kurang lebih 1.000 M2.Selanjutnya menebarkan pupuk makro urea sebanyak ¾ gelas air mineral,NPK sebanyak 13/4 gelas air mineral, dolomit ½ gelas air mineral serta pupuk organik padat sebanyak 1 sendok teh. Diamkan lahan selama kurang lebih 7 hari sebelum bibit ditebar.
Langkah yang ketiga adalah penyebaran benih. Setelah 7 hari, benih pun kemudian ditebar.Setelah ditebar harus dilakukan penyemprotan pupuk organik mulai jam 07.00 WIB hingga 10.00 WIB. Setelah umur 18 hari, bibit dipindahkan ke lahan yang lebih besar.
Langkah yang keempat adalah pemupukan dan terakhir pengendalian hama dan gulma.
2.Beras Merah
Untuk beras merah, cara menanamnya hampir sama dengan beras putih, seperti persiapan lahan, pembenihan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan gulma.
3.Beras Hitam
Beras hitam memiliki cara tanam yang berbeda dengan beras putih dan merah. Untuk persiapan lahannya petani diharuskan menggemburkan tanah terlebih dahulu dengan cara mencangkul dan membajak.Diamkan lahan kurang lebih 1 minggu, jaga kondisi air. Setelah itu lakukan pemberian pupuk dasar dengan menggunakan pupuk urea, NPK, SP-36, dolomit dan pupuk organik padat. Semua pupuk selain pupuk organik padat dicampur lalu ditebarkan. Lakukan pengairan pada lahan dengan direndam sampai jenuh. Diamkan selama 1 minggu dan lahan siap ditanami.
Perbedaan juga terlihat pada saat penyiapan benihnya, sebelum disemai benih harus dimasukkan terlebih dahulu ke dalam air garam. Dan dilanjutkan direndam ke dalam air biasa selama 24 jam. Lalu diperam selama 2 hari sebelum ditebar.
Pada saat padi beras hitam berumur 47-55 hari setelah tanam, baiknya lahan dalam kondisi kering selama 10 hari. Cara ini bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan vegetatif dan menghemat penggunaan nutrisi supaya tidak digunakan untuk menumbuhkan tunas yang tidak produktif dan menghambat tanaman agar tidak tumbuh terlalu tinggi. Setelah 10 hari dikeringkan, kondisi lahan bisa kembali dibasahi namun jangan tergenang selama masa pertumbuhan mulai, bulir, pengisian bulir hingga bernas. Selanjutnya air dikeringkan kembali hingga saatnya panen. Jika dengan cara budidaya biasa, hanya dihasilkan panen sekitar 5-10 ton per hektar, sedangkan dengan cara ini bisa dihasilkan gabah sekitar 8-14 ton per hektar.(Hs)